5 Mantan Napi Teroris JI Ikut Upacara Kemerdekaan di Malang

5 Mantan Napi Teroris JI Ikut Upacara Kemerdekaan di Malang

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Minggu, 17 Agu 2025 11:15 WIB
Eks napi teroris bersama warga hingga ormas mengikuti kegiatan upacara bendera HUT ke-80 RI di Malang
Eks napi teroris bersama warga hingga ormas mengikuti kegiatan upacara bendera HUT ke-80 RI di Malang (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Malang -

Lima eks mantan narapidana (napi) kasus terorisme mengikuti upacara bendera memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI) di Kota Malang. Kelima mantan napi teroris ini merupakan eks pengikut kelompok Jamaah Islamiyah (JI).

Para mantan napi teroris yang mengikuti upacara kali ini antara lain Choirul Anam, Hadi Santoso, Kholili, Budi dan Baha.

Upacara yang dipimpin Camat Kedungkandang Fahmi Fauzan itu diselenggarakan di Pondok Pesantren Ibnu Abbas, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Minggu (17/8/2025). Ada puluhan peserta yang hadir dalam upacara tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain mantan napi teroris, peserta yang hadir terdiri dari warga sekitar, santri, pembina, wali santri hingga Bakesbangpol Kota Malang. Kemudian ada juga beberapa perwakilan ormas seperti Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan kelompok muhammadiyah.

ADVERTISEMENT

Pembina pondok Ibnu Abbas Ahmad Muhtadi mengungkapkan bahwa antusiasme para eks napi teroris ini cukup tinggi dalam kegiatan upacara HUT ke-80 Republik Indonesia kali ini. Terbukti, tidak hanya mengikuti upacara, tapi para napi teroris juga turut serta menyiapkan sarana prasarana yang diperlukan.

"Mereka cukup antusias sekali. Bahkan pengagas san penggerak upacara yang diselenggarakan di pondok ini salah satunya adalah eks napiter," ungkap Ahmad saat ditemui detikJatim, Minggu (17/8/2025).

"Beberapa persiapan seperti pemasangan bendera, menyiapkan tempat untuk inspektur upacara dan lain-lain itu juga dikerjakan oleh para eks napiter ini," sambungnya.

Menurutnya, upacara bendera sebagai bentuk peringatan HUT ke-80 RI ini menjadi momentum bagi mantan napi teroris untuk meningkatkan rasa cintanya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Ini menjadi momentum untuk teman-teman yang menjalani proses pembinaan ini biar kembali ke negara dan menjadi warga negara yang baik. Momentum ini juga sebagai pengugah kebangsaan mereka," tandasnya.




(ihc/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads