Waspada! Screen Time Berlebih di Akhir Pekan Bisa Picu Penyakit

Waspada! Screen Time Berlebih di Akhir Pekan Bisa Picu Penyakit

Aprilia Devi - detikJatim
Sabtu, 16 Agu 2025 06:00 WIB
Mom and toddler son playing with smartphone, lying on the sofa under blanket. Screen time limit, enjoying time together at home.
Ilustrasi screen time/Foto: Getty Images/iStockphoto/Rasa Petreikiene
Surabaya -

Akhir pekan biasanya menjadi momen santai untuk tubuh dan pikiran yang ingin rehat sejenak dari rutinitas di hari kerja. Namun, jangan lengah, sebab di waktu inilah screen time bisa diam-diam meningkat tajam dan berdampak ke kesehatan.

Mulai dari main gadget, nonton TV, sampai dengerin musik sambil rebahan, menjadi aktivitas langganan yang mendominasi akhir pekan. Tingginya screen time ini, menurut Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair Dr Farapti dr M Gizi dapat meningkatkan risiko kesehatan apabila terjadi terus menerus.

"Mata lelah, nyeri pinggang atau leher, kurang tidur, serta terlihat tidak bugar. Bila sudah menjadi kebiasaan, lambat laun akan bisa memicu terjadinya obesitas terutama bila penggunaan screen time ini diikuti konsumsi snack atau camilan padat kalori," ujar Farapti, Jumat (15/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak berhenti di situ, Farapti menyebut bila hal ini dibiarkan berlarut-larut, bisa memicu penyakit lebih serius.

ADVERTISEMENT

"Dampak jangka panjang akan memicu sindrom metabolik terkait dengan obesitas seperti diabetes mellitus, hipertensi, dislipidemia, dan penyakit jantung koroner," katanya.

Farapti menyampaikan berdasarkan hasil studi, menunjukkan korelasi erat antara lamanya screen time dengan peningkatan risiko obesitas pada mahasiswa.

Apalagi screen time di akhir pekan yang dilakukan di luar kewajiban akademik, cenderung masuk kategori sedentary lifestyle alias malas gerak.

"Ketidakseimbangan asupan energi yang masuk dan pengeluaran energi memicu terjadinya obesitas. Hal ini kemungkinan saat durasi screen time diikuti dengan konsumsi snack atau makanan tinggi kalori yang menyebabkan energi masuk lebih besar daripada pengeluaran energi," jelasnya.

Di tengah derasnya arus digitalisasi, menurut Farapti, screen time memang tak bisa dihindari, apalagi untuk generasi muda. Tapi, bukan berarti tidak bisa dikendalikan.

Generasi muda tetap perlu bijak mengatur waktu agar tetap aktif meski di akhir pekan dan mengontrol screen time.

"Alokasikan waktu untuk beraktivitas fisik, tidak hanya bermain gadget selama akhir pekan. Melakukan kegiatan aktivitas fisik atau terlebih berkaitan dengan kegiatan olahraga dapat menyeimbangkan energi masuk dan keluar," imbaunya.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads