Tak Gentar Dokter di Bondowoso Kibarkan One Piece Meski Disatroni Aparat

Round Up

Tak Gentar Dokter di Bondowoso Kibarkan One Piece Meski Disatroni Aparat

Amir Baihaqi - detikJatim
Kamis, 14 Agu 2025 08:30 WIB
Penampakan bendera One Piece yang dikibarkan dr Yusdeny Lanasakti di rumahnya Kelurahan Dabasah, Bondowoso
Penampakan bendera One Piece yang dikibarkan dr Yusdeny Lanasakti di rumahnya Kelurahan Dabasah, Bondowoso (Foto: Chuk Shatu W/detikJatim)
Bondowoso -

Seorang dokter di Kelurahan Dabasah, Bondowoso mengibarkan bendera One Piece di rumahnya. Bendera hitam bergambar tengkorak itu dipasang sebagai aksi protes terhadap pemerintah.

Dokter yang nekat mengibarkan bendera di rumahnya itu bernama Yusdeny Lanasakti. Ia merupakan dokter spesialis penyakit dalam pada RSUD Koesnadi Bondowoso yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Saat dikonfirmasi, dr Yusdeny membenarkan pemasangan bendera One Piece yang sempat viral di media sosial itu. Ia mengaku pemasangan bendera dilakukan pada Jumat, 1 Agustus 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemasangan bendera One Piece bukan sekadar ikut-ikutan tren, tetapi sebagai bentuk protesnya. Salah satunya terkait kebijakan pajak yang ugal-ugalan.

ADVERTISEMENT

"Pemasangan bendera One Piece itu sebagai wujud protes pada pemerintah," kata dr Yusdeny, Rabu (13/8/2025).

dr Yusdeny mengaku, usai memasang bendera One Piece dirinya sempat didatangi sejumlah aparat dari Komando Rayon Militer (Koramil) setempat.

kedatangan anggota Koramil itu untuk meminta klarifikasi aksi dr Yusdeny. Ia pun menyatakan terang-terangan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah.

"Itu kan bukan bendera PKI (Partai Komunis Indonesia) yang nyata-nyata memang dilarang oleh Undang-Undang," ujar dr Yusdeny.

Meski demikian, ia mengaku tak gentar. Untuk itu, bendera One Piece masih tetap terpasang di pagar rumahnya yang berada di lantai 2 hingga kini.

"Makanya saya taruh di sini (pagar) dan gak saya kibarkan bersama merah putih. Itu cuma lambang protes kita," tandas dr Yusdeny.

dr Yusdeny sendiri mengaku siap dengan risiko yang diterima atas aksinya karena merupakan berstatus dokter PNS. Ia bahkan siap dicopot sebagai PNS.

"Seandainya mau mencabut saya sebagai PNS, tanpa berpikir dua kali, saya sangat rela. Gak apa-apa," kata dr Yusdeny.

Meski demikian, ia mengaku masih paham aturan terkait pemasangan bendera selain merah putih. Untuk itu, dr Yusdeny tak memasang bendera one Piece lebih tinggi dari Dwi Warna Merah Putih.

"Bendera merah putih itu bapak saya juga memperjuangkan pada zaman kemerdekaan. Jadi saya gak mau berkhianat kepada bapak saya sendiri. Makanya saya taruh di sini dan gak saya kibarkan bersama merah putih. Itu cuma lambang protes kita," tegasnya.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads