Produksi Rajungan Lamongan Anjlok 12% per Tahun

Produksi Rajungan Lamongan Anjlok 12% per Tahun

Eko Sudjarwo - detikJatim
Rabu, 13 Agu 2025 23:00 WIB
Forum komunikasi nelayan rajungan Lamongan menggelar diskusi
Forum komunikasi nelayan rajungan Lamongan menggelar diskusi. (Foto: Istimewa)
Lamongan -

Hasil tangkapan nelayan rajungan di Lamongan menunjukkan tren penurunan dalam beberapa tahun belakangan. Setiap tahun, hasil tangkapan rajungan nelayan Lamongan diperkirakan merosot 9 hingga 12 persen.

Penurunan produksi tangkapan rajungan di Lamongan ini terungkap dalam diskusi yang digelar forum komunikasi nelayan rajungan Lamongan.

"Selain hasil tangkapan menurun, jarak melaut untuk mendapatkan rajungan kini semakin jauh," kata salah seorang nelayan rajungan Lamongan, Rosyid saat diskusi yang berlangsung di Taman Kuliner Paciran (TKP), Rabu (13/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rosyid mengungkapkan, nelayan harus menempuh jarak sejauh 30 hingga 37 mil laut dari pesisir untuk mendapatkan rajungan. Otomatis, aku Rosyid, beban operasional juga mengalami kenaikan.

ADVERTISEMENT

"Beban operasional jadi naik, sedangkan pendapatan relatif sedikit," keluh Rosyid.

Ketua Forkom Nelayan Rajungan Lamongan, Muchlisin Amar juga mengakui penurunan hasil tangkapan nelayan rajungan ini. Muchlisin menyebut, penurunan produksi ini sudah terasa sejak 7 tahun terakhir.

"Dampak langsung yang dirasakan oleh nelayan adalah menurunnya kesejahteraan masyarakat nelayan," ujar Muchlisin.

Untuk itu, Muchlisin mengajak nelayan untuk sadar dan mau menjaga ekosistem laut. Menurut Muchlisin, program restocking, karantina rajungan, dan penggunaan alat tangkap ramah lingkungan harus terus dilakukan.

"Nelayan harus sadar bahwa menjaga ekosistem laut itu wajib. Program restocking, karantina rajungan, dan penggunaan alat tangkap ramah lingkungan harus terus dilakukan," tegas Muchlisin.

Muchlisin berharap, kesadaran tersebut bisa diwujudkan agar program tangkapan berkelanjutan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berjalan optimal. Hal ini, lanjut Muchlisin, tidak hanya baik untuk sekarang maupun untuk di masa depan.

"Intinya memelihara, bukan merusak laut," pungkasnya.




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads