Anak Tantrum Ubrak-abrik Rumah, Petugas Damkar Lamongan Turun Tangan

Anak Tantrum Ubrak-abrik Rumah, Petugas Damkar Lamongan Turun Tangan

Eko Sudjarwo - detikJatim
Selasa, 12 Agu 2025 18:10 WIB
Petugas Damkar Lamongan saat berusaha membujuk dan berbicara dengan anak tantrum usai mengubrak-abrik rumah
Petugas Damkar Lamongan saat berusaha membujuk dan berbicara dengan anak tantrum usai mengubrak-abrik rumah (Foto: Dok. Istimewa)
Lamongan -

Seorang anak 11 yang tantrum di Desa Tanjung, Lamongan mengamuk dan mengubrak-abrik seisi rumah. Petugas pemadam kebakaran (damkar) setempat turun tangan.

Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (11/8) sekitar pukul 21.30 WIB. Sang anak yang tantrum membuat orang tuanya kewalahan.

Tak hanya merusak dan membuang semua perabot, sang nenek juga terkena amukan. Karena hal ini, petugas damkar dihubungi untuk diminta menenangkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut keterangan ibunya, anak ini mengamuk dan menangis sambil berteriak histeris serta merusak semua barang di rumah. Anak ini juga membuang dan merusak barang rumah bahkan menganiaya neneknya," kata salah seorang petugas Damkar Korwil Lamongan, Suwanto, Selasa (12/8/2025).

ADVERTISEMENT

Mendapat laporan itu, petugas damkar kemudian datang dan mencoba menenangkan sang anak yang masih mengamuk. Petugas damkar berulang kali mengajak ngobrol agar sang anak mau bercerita.

Upaya petugas Damkar untuk membujuk sang anak akhirnya berhasil. Sekira pukul 22.00, emosi sang anak bisa diredam dan sang anak pun tidak tantrum lagi. Pihak Damkar Lamongan juga berencana melakukan kunjungan lanjutan untuk memantau kondisi anak tersebut.

"Insya Allah kami akan melihat perkembangan anak. Jika keadaannya tidak membaik, kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," jelasnya.

Dari penuturan orang tua anak tersebut, sang anak diduga mengalami perundungan dan tekanan di lingkungan sekolah hingga enggan bersekolah.

Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Lamongan, Umuronah mengatakan, pihaknya bersama tim akan turun langsung untuk melakukan penelusuran ke rumah anak tersebut guna mengetahui penyebab perilaku tantrum yang dialami.

"Kami akan mem-visit, mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Apakah penyebabnya dari lingkungan keluarga, teman, atau faktor lain di sekitar tempat tinggalnya," terang Umuronah kepada wartawan, Selasa (12/8/2025).

Menurutnya, DP3A memiliki tenaga psikolog yang akan melakukan pendekatan secara persuasif agar anak mau berkomunikasi dan kembali bersekolah. Umuronah juga mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi tumbuh kembang anak.

"Pendekatan ini penting supaya kami bisa memahami perasaan anak dan membantu mengembalikan semangat belajarnya," tandas Umuronah.




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads