Polres Lamongan bersama seluruh Polsek jajaran sukses menggelar Bazar Gerakan Pangan Murah Polri (GPMP) yang menyalurkan total 27 ton beras murah jenis SPHP. Bazar yang digelar 2 hari, yaitu 7-8 Agustus ini dalam rangka membantu masyarakat dan menjaga stabilitas harga beras di pasaran.
Berdasarkan laporan, penjualan pada 7 Agustus mencapai 12 ton. Sementara untuk 8 Agustus, penjualan meningkat menjadi 15 ton, sehingga total keseluruhan selama 2 hari pelaksanaan mencapai 27 ton beras yang terjual habis. Beras murah jenis Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) itu dijual dengan harga Rp 58 ribu per sak kemasan 5 kg.
Kapolres Lamongan AKBP Agus Dwi Suryanto menjelaskan, penyaluran beras SPHP ini dilakukan serentak di 27 Polsek jajaran. Masing-masing Polsek jajaran mendapatkan jatah 1 ton beras atau 200 karung kemasan 5 kg dan keseluruhan stok terjual habis di setiap lokasi pelaksanaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Seluruh stok beras SPHP yang disediakan langsung habis terjual," kata Kapolres Lamongan AKBP Agus Dwi Suryanto.
Kegiatan semacam ini, terang Agus Dwi, akan terus dilakukan secara berkelanjutan oleh Polsek jajaran yang ada di Polres Lamongan. Hal ini sebagai bentuk komitmen Polri mendukung program pemerintah dalam stabilisasi harga pangan serta membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok berkualitas dengan harga terjangkau.
"Kegiatan semacam ini akan terus kami laksanakan secara berkelanjutan oleh Polsek Polsek Jajaran Polres Lamongan sebagai bentuk komitmen Polri mendukung program pemerintah dalam stabilisasi harga pangan serta membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok berkualitas dengan harga terjangkau," ujarnya.
Masyarakat yang hadir dalam kegiatan ini menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas upaya Polres Lamongan bersama pemerintah melalui bazaar gerakan pangan murah ini. Masyarakat menilai hal ini sangat membantu di tengah kondisi harga beras yang fluktuatif di pasaran.
"Terima kasih kepada Polri dan pemerintah yang telah menyediakan bazar gerakan pangan murah ini," ungkap salah satu warga Lamongan.
(auh/hil)