Mendikdasmen Larang Siswa Main Roblox, Begini Kata Guru SD Surabaya

Mendikdasmen Larang Siswa Main Roblox, Begini Kata Guru SD Surabaya

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 08 Agu 2025 13:43 WIB
Roblox
Ilustrasi Roblox. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti melarang siswa bermain game Roblox. Guru SD, baik negeri maupun swasta di Surabaya turut berkomentar mengenai kebijakan tersebut.

Tidak sejalan dengan kebijakan tersebut, Guru IPAS dan Seni Rupa kelas 4, 5, 6 di SD Khadijah Surabaya Intan Nur Rahmah mengaku tidak bisa melarang permainan pada anak.

"Saya tidak dapat melarang anak-anak untuk berkembang sesuai zamannya, karena game, aplikasi, dan program-program digital lainnya memang dibutuhkan anak-anak untuk mengembangkan kemampuan komputasi mereka yang dibutuhkan di era digital saat ini," ujar Intan kepada detikJatim, Jumat (8/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kata Intan, pernyataan Mendikdasmen masih bersifat imbauan, bukan larangan hukum atau pemblokiran. Game Roblox tetap terdaftar di Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), artinya platform itu diizinkan beroperasi di Indonesia.

Hingga kini, Intan melihat game Roblox tetap memiliki dua sisi, baik dampak positif maupun negatif. Dia sebutkan dalam game itu anak-anak bisa mengembangkan kreatifitas dan imajinasi membuat game di Roblox.

ADVERTISEMENT

Itu berarti juga meningkatkan keterampilan teknologi seperti dasar-dasar pemrograman yang berguna bagi masa depan mereka, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dalam mengatasi tantangan permainan, dan mengembangkan keterampilan sosial dengan berinteraksi antarteman dalam chat.

"Tetapi ada juga beberapa dampak negatif seperti ketergantungan karena terlalu sering bermain, kadang disusupi konten-konten tidak pantas karena filter fitur keamanan atau kesesuaian usia game masih perlu banyak perbaikan, dan interaksi dengan orang asing yang bisa membuat anak-anak tidak aman, serta pengaruhnya pada kesehatan, terutama pada mata dan kurangnya aktifitas fisik," jelasnya.

"Kita bisa meminimalkan dampak negatif itu dengan melakukan beberapa hal. Seperti mendampingi ketika bermain, membatasi jam digital dan memberikan aktifitas fisik yang lebih menantang," tambahnya.

Intan mengatakan, di SD Khadijah belum ada laporan sesama guru atau mendengar dari siswa terkait problem sosial atau akademik yang disebabkan oleh game Roblox. Sebagai guru, ia memberikan imbauan terkait beragam hal yang mempengaruhi kehidupan mereka.

Guru di SD Khadijah, menurutnya, juga memberikan sejumlah masukan kepada orang tua siswa untuk mengaktifkan di HP orang tua yang akan digunakan oleh anak-anak yakni fitur parental control di game Roblox.

"Jika anak-anak memiliki HP sendiri maka, orang tua bisa membuat akun di gadget anak-anak dengan data di bawah 13 tahun agar sistem filter otomatis aktif, menemani anak-anak saat bermain atau bahkan bermain bersama agar orang tua tahu iklim pertemanan dan komunikasi dalam game itu, membatasi waktu bermain dengan mengimbangi aktivitas fisik dan diskusi dengan anak-anak tentang pengalaman bermain mereka di dunia digital," pungkasnya.




(dpe/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads