Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti melarang siswa bermain game Roblox. Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya juga langsung mengimbau seluruh SD dan SMP, baik negeri maupun swasta, untuk menindaklanjuti larangan tersebut. Alasannya, konten dalam game dianggap mudah ditiru siswa.
"Sambil menunggu SE, kami sampaikan ke semua sekolah untuk menindaklanjuti," kata Kepala Dispendik Surabaya Yusuf Masruh saat dihubungi detikJatim, Kamis (7/8/2025).
Yusuf mengingatkan sekolah agar membiasakan aktivitas digital yang sehat. Siswa harus tahu kapan waktu yang tepat membuka HP, game apa yang boleh dimainkan hingga tontonan di media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Termasuk konten-konten atau isi anak-anak cari referensi dan lain-lain, apalagi siswa SD. Kalau yang game Roblox ini, anak itu mudah mencontoh, mudah meniru. Ini harapannya sesuai arahan Mendikdasmen," ujarnya.
Ia menegaskan, hingga saat ini belum ada laporan siswa SD maupun SMP yang bermasalah atau kecanduan Roblox secara negatif. Namun, para guru diminta lebih memperhatikan aktivitas siswa.
"Anak-anak cenderung mencontoh, meniru. Selain masalah, saya sampaikan ke kepala sekolah untuk digital sehat, itu pengawasan anak khususnya di istirahat, pengawasan HP-nya, lalu waktu anak interaksi dipraktikkan saat istirahat maupun jam kelas kosong," jelasnya.
"Makanya saya bilang, diusahakan sekolah tidak ada jam kosong. Untuk menghindari kekerasan fisik antar siswa, dan lain-lain," tambahnya.
Orang tua juga diminta bersinergi dengan sekolah dan lingkungan. Tujuannya, pengawasan terhadap anak, terutama terkait game yang dimainkan, bisa berjalan beriringan.
"Harapan kami jangan sampai nanti di rumah ini juga pengawasan orang tua enggak sampai ke situ," pungkasnya.
Sebelumnya, larangan ini disampaikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti saat memantau program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SDN Cideng 02 Jakarta Pusat. Di sana, ia menemukan banyak murid jenjang SD bermain game Roblox.
Awalnya, Menteri Mu'ti menanyakan apakah murid-murid suka dan sering bermain ponsel. Ia mengingatkan bila bermain ponsel bukanlah hal yang salah, asal tak boleh terlalu lama dan menonton konten kekerasan.
"Main HP boleh, tapi tidak boleh lama-lama ya. Tidak boleh menonton yang (menampilkan) kekerasan, yang di situ ada berantemnya, di situ ada kata-kata yang jelek jangan nonton," ungkap Mu'ti di depan siswa SDN Cideng 02 dalam acara Kick-Off Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SDN Cideng 02 Pagi, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2025).
Ketika memberikan nasihat tersebut, terdengar murid yang mengucap tentang bermain game Roblox. Mendengarnya, Mu'ti melarang murid bermain game itu karena menurutnya tidak baik.
"Tadi yang blok, blok tadi itu jangan main yang itu karena itu tidak baik ya," sambungnya.
Mu'ti menjelaskan mengapa ia melarang murid-murid untuk bermain game Roblox. Menurutnya game itu menampilkan berbagai adegan kekerasan.
Di tingkat SD, tingkat intelektualitas mereka belum mampu membedakan mana adegan nyata dan rekayasa. Menjadi peniru ulung, anak di usia SD tanpa ragu bisa melakukan tindakan yang mereka lihat di dalam game.
"Dengan tingkat kemampuan mereka yang memang masih belum cukup itu, kadang-kadang mereka meniru apa yang mereka lihat. Sehingga karena itu kadang-kadang praktek kekerasan yang ada di berbagai game itu memicu kekerasan di kehidupan sehari-hari anak-anak," ucap Mu'ti.
"Misalnya mohon maaf ya, kalau di game itu dibanting, itu kan tidak apa-apa orang dibanting di game. Kalau dia main dengan temennya, kemudian temennya dibanting, kan jadi masalah," jelasnya lebih lanjut.
Untuk menghindari hal ini, anak-anak harus dipandu sejak awal agar tidak mengakses informasi atau game yang mengandung kekerasan. Pada dasarnya tidak ada ruang aman di dunia maya, terlebih untuk anak, bahkan berbagai game anak-anak kini sudah mulai disusupi situs judi online.
Simak Video "Video: Soal Roblox yang Dilarang oleh Mendikdasmen Abdul Mu'ti"
[Gambas:Video 20detik]
(auh/hil)