Suasana meriah tampak di kawasan wisata Poncosumo, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Ribuan pengunjung dari berbagai daerah antusias menghadiri Festival Rujak Otek yang digelar di kaki Gunung Semeru.
Kegiatan festival rujak otek ini digelar untuk melestarikan makanan tradisional di kaki gunung Semeru. Rujak otek ini memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan rujak yang lainnya yakni menggunaan petis merah, serta pepaya muda yang dirajang kemudian direbus sebagai sayurnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ciri khasnya ada beberapa sayur yang beda dan terus dikenalkan ini potensi wisata kuliner khas desa. Ada 1.500 porsi rujak yang dibagikan secara gratis bagi para pengunjung," ujar kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang Yuli Harismawati kepada detikJatim, Senin (4/8/2025).
Proses pembuatan rujak otek dimulai dengan masukkan garam, kacang tanah, petis merah, gula merah, cabe secukupnya serta pisang kluthuk muda. Selanjutnya oleg di atas cobek hingga halus. Berikutnya tambahkan sayuran kacang panjang, tauge, pepaya muda serta lontong.
"Bahannya garam, kacang tanah, petis merah, gula merah, cabe serta ada tambahan sayur papaya muda," ujar pembuat rujak otek, Maryati.
Selain menikmati rujak otek, pengunjung juga disuguhkan minuman dawet segar yang menambah kenikmatan sajian. Kombinasi rasa pedas, gurih, dan segar menjadikan rujak otek semakin istimewa di lidah.
"Cita rasanya enak ada pedasnya dan ada sayurannya yang beda berupa papaya muda apalagi ditambah es dawet yang segar," ujar pengunjung, Maylia.
Tak hanya kuliner, festival ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan kesenian danglung, menambah daya tarik wisata budaya yang memperkaya pengalaman para pengunjung.
(auh/abq)