Seorang ibu muda bernama Anik Mutmainah (38), warga Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Lumajang, meninggal dunia saat menonton karnaval sound horeg. Pihak RSUD Pasirian angkat bicara soal kondisi Anik saat tiba di rumah sakit.
Dokter jaga RSUD Pasirian, dr. Yessika mengatakan, Anik sudah dalam kondisi henti jantung dan henti napas saat dibawa ke IGD.
"Saat tiba di IGD, pasien sudah dinyatakan meninggal dunia, pasien sudah mengalami henti jantung dan henti nafas," ujar Yessika, Senin (4/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yessika menambahkan, tim dokter sudah melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan Anik. Namun, saat diberi pertolongan pertama, pasien tidak memberikan respons kehidupan.
"Dokter sempat berikan pertolongan hidup dasar, tapi pasien tidak memberikan refleks kehidupan," terang Yessika.
Pihak RSUD belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Sebab, perlu dilakukan pemeriksaan forensik lebih lanjut.
"Kami tidak bisa berspekulasi terkait penyebab kematian pasien, karena diperlukan pemeriksaan forensik lebih lanjut," pungkas Yessika.
Sebelumnya, seorang ibu muda bernama Anik Mutmainah (38), warga Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, meninggal dunia saat menyaksikan karnaval sound horeg.
Peristiwa ini terjadi saat acara selamatan desa sekaligus peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, pada Sabtu malam (2/8/2025).
Dalam acara tersebut, sejumlah sound horeg didatangkan dari Lumajang dan juga luar kota.
Saat itu, Anik tengah menonton karnaval bersama kakaknya, Sofia (54). Ia bahkan sempat mengabadikan salah satu momen karnaval menggunakan ponsel.
Namun saat sedang duduk, Anik tiba-tiba merasa pusing lalu pingsan. Menyadari Anik tidak sadarkan diri, kakaknya dibantu warga segera mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasirian.
(auh/hil)