.webp)
Suasana duka menyelimuti kediaman Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adriyanto di Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, sejak Minggu (3/8/2025) malam hingga Senin (4/8/2025) pagi. Sejumlah pelayat dari keluarga maupun warga sekitar berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir.
Keluarga langsung menggelar doa tahlil untuk mendoakan almarhum, yang rencananya akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Jalan Bengawan Solo, Kecamatan Kademangan.
Di halaman rumah duka, sejumlah personel dari Kodim 0820/Probolinggo tampak bersiaga dan mempersiapkan prosesi penyambutan jenazah Marsma Fajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marsma TNI Fajar Adriyanto merupakan salah satu korban dalam insiden jatuhnya pesawat latih sipil di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Astana, Ciampea, Kabupaten Bogor, Minggu pagi sekitar pukul 09.19 WIB. Almarhum sempat dilarikan ke RSAU dr. Hasan Toto, Kabupaten Bogor, namun dinyatakan meninggal dunia dalam usia 56 tahun.
Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua anak. Pihak keluarga menyampaikan duka mendalam atas kepergian Fajar Adriyanto yang dikenal sebagai pribadi hangat, dekat dengan keluarga, dan humoris.
 Suasana duka di rumah Marsma TNI Fajar Foto: M Rofiq/detikJatim |
"Terakhir kami bertemu pada Mei lalu. Setelah itu hanya sempat berbincang lewat telepon," ujar Suwarjono, paman almarhum.
Ia menambahkan, Fajar dikenal sebagai figur pemersatu keluarga dan dipercaya menjabat ketua perkumpulan keluarga besar.
Suwarjono juga mengungkapkan bahwa Probolinggo merupakan kampung halaman ayah almarhum, yang juga merupakan purnawirawan TNI. Rencananya, Fajar akan dimakamkan berdampingan dengan makam sang ayah.
"Informasinya, jenazah akan diberangkatkan dari Bandara Halim Perdanakusuma menuju Bandara Abdul Rahman Saleh pada Senin pagi sekitar pukul 06.00 WIB dan diperkirakan tiba di Probolinggo sekitar pukul 09.00 WIB," jelasnya.
Tak hanya di rumah duka, persiapan juga dilakukan di lokasi pemakaman sejak Minggu malam. Warga sekitar mulai membersihkan dan menyiapkan makam yang akan menjadi tempat peristirahatan terakhir Marsma Fajar, tepat di samping pusara sang ayah.
Sebelumnya, Marsma TNI Fajar Adriyanto dikabarkan menjadi korban kecelakaan pesawat latih sipil jenis Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan registrasi PK-S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI). Pesawat tersebut hilang kontak 11 menit setelah lepas landas dan jatuh di TPU Astana, Ciampea, saat menjalani misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara.
Pesawat dikemudikan langsung oleh Marsma Fajar sebagai pilot utama, dengan co-pilot Roni yang saat ini masih menjalani perawatan intensif di ruang IGD RSAU dr. Hasan Toto.
(auh/hil)
