Event kecantikan terbesar dari Female Daily Network, Surabaya X Beauty 2025 yang kedua resmi dibuka di Grand City Convention & Exhibition hari ini, Jumat (1/8/2025). Pameran kecantikan ini telah diselenggarakan di Kota Pahlawan sebanyak 5 kali dengan antusias pengunjung yang tinggi.
Pada opening Surabaya X Beauty, terdapat talk show bertema 'Surabaya Beauty Scene: From Local Roots to Bold Future' bersama CEO of TDLG & Female Daily Network Putri Tanjung, Brand Manager Viva James Junianlie, dan Event Marketing & KOL Lead Female Daily Berliana Naftali Emalia Sinaga.
Tema Surabaya X Beauty 2025 sendiri ialah 'You are The Future of Beauty' dan berlangsung selama 3 hari mulai 1-3 Agustus 2025. Tema tahun ini kedua sama dengan Februari lalu, kali ini juga menekankan pada inovasi, inklusivitas, dan keberlanjutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada talk show, Putri menjelaskan peran Female Daily dalam menjembatani tingginya industri beauty tinggi, pelaku industri, produk, dan lainnya. Ia menekankan pentingnya saling berkontribusi dengan pihak terkait.
"Peran female daily penting, kita selalu ngomong dan terus selalu berjanji untuk bisa berkontribusi dari hulu ke hilir. Industri beauty ekosistemnya besar. Semua bermain, ada brand owner, pemerintah, konten kreator, artis, komunitas," kata Putri dalam talk show, Jumat (1/8/2025).
"Gimana caranya kita terus menggandeng. Kita ingin sehat. Salah satunya dengan event Surabaya x Beauty, di mana mengajak banyak beauty brand ikut, workshop, kita ingin komunitas dekat dengan brand beauty. Kita lebih dari sekadar bikin event, platform, tapi menggandeng semua untuk saling kontribusi dan memberi manfaat lebih banyak lagi," tambahnya.
Menurutnya, bila saling berkolaborasi maka tujuannya ialah win win, harus sama-sama menang. Female Daily sendiri bertugas menyebarkan informasi dan edukasi, oleh karena itu masif menggelar acara baik di Jakarta maupun daerah-daerah dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk komunitas beauty.
"Kita ingin rajin menyebarkan informasi. Mimpi kita bersama bisa memberdayakan pelaku industri kreatif tidak hanya di kota besar juga daerah. Ekosistem industri beauty besar sekali. Kalau melihat 1 brand punya banyak produk dan ingredients. Ingredients dari daerah mana-mana," jelasnya.
Ia menyebut, bila banyak yang tidak mengetahui bahan skincare dan make up, bahkan ada yang dihasilkan dari petani. Artinya banyak orang terlibat dan bisa diberdayakan untuk produk beauty semakin mendunia.
"Kolaborasi paling penting punya niat baik saling kontribusi dengan beauty ekosistem. Female Daily menggandeng semua pihak untuk mau kolaborasi. Dan paling penting Female Daily menjadi pendengar. Dari mendengarkan kita ingin jadi penengah," urainya.
Sementara Brand Manager Viva James Junianlie menjelaskan, sebagai salah satu industri beauty tertua, kunci mempertahankan produk dengan pandangan optimis dan kreatif. Meski brand beauty terus bertambah dan produk yang tak sedikit.
"Viva sendiri tahun ini sudah 63 tahun. Di era serba modern, kita brand local, semua pandangan, pendapat, keputusan kami sebisa mungkin berdasarkan data, karena pandangan seringkali bisa mix positif dan negatif. Kita melihat data. 12 terakhir ada 1.100 sekian brand 10% brand baru ratusan masuk ke penjualan. Dari ratusan ada sisa 1.000. Kurang dari setengah naik, kurang dari setengah turun. Keseluruhan industri naik dan Viva naik. Pandangan kita optimis dan positif," pungkasnya.
(auh/hil)