Puluhan nelayan di Desa Banyuates, Sampang menggelar demo menuntut ganti rugi kerusakan rumpon ke perusahaan minya dan gas Petronas Carigali. Dalam demo itu, mereka menagih janji pemberian ganti rugi kerusakan rumpon yang pernah disampaikan.
Janji ganti rugi itu dituntut karena sejumlah nelayan terdampak eksplorasi 3D Seismik Migas. Mereka mengancam jika tak memberi ganti rugi akan mengusir kegiatan eksplorasi Petronas di perairan utara Sampang.
Faris Reza Malik mengatakan hingga saat ini pihaknya belum pernah menerima ganti rugi rumpon yang dijanjikan. Saat ditagih, pihak Petronas mengaku telah menuntaskan janjinya melalui pembayaran pihak ketiga yakni PT Elnusa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hampir satu tahun belum terselesaikan. Dalam pernyataan terakhir (14/7/2025) Erik Yoga, selaku Manager Petronas, justru mengarahkan kami agar menyampaikan keluhan mereka kepada Bupati Sampang," Kata Faris, Kamis (31/7/2025).
Faris menilai pihak Petronas cuci tangan atas kerugian yang ditanggung nelayan pesisir utara Sampang. Sebab janji perusahaan untuk segera menyelesaikan persoalan di bulan juli itupun tidak pernah terealisasi.
"Senin (18/8/2025) kami akan datangi kantor perwakilan Petronas dan hari Selasanya kami akan datangi SKK migas untuk menyampaikan tuntutan nelayan," terang Faris.
Terpisah Ketua Persaudaraan Kepala Desa Indonesia (PKDI), Moch Wijdan mengatakan para tokoh nelayan dari tiga kecamatan di Sampang kerap menyampaikan keluhan itu. Bahkan beberapa diantaranya tokoh nelayan dari Kecamatan Batumarmar dan Pasean di Pamekasan.
Baca juga: Ratusan Nelayan Gresik Demo Solar Langka |
"Saya sering didatangi tokoh-tokoh nelayan yang mengeluh karena sudah hampir satu tahun rumpon mereka rusak dan tak juga diganti. Tolong Petronas segera bayar ganti rugi rumpon nelayan. Jangan lagi mempermainkan rakyat kecil," kata Wijdan.
Kades Ketapang daya itu menduga ada pihak pihak yang sengaja memanfaatkan memontum itu. Ia juga meyakini kemungkinan permainan oknum di balik lambannya ganti rugi itu.
"Saya tidak yakin bupati terlibat, pastinya Bupati Sampang akan membela rakyat. Tapi sangat tidak masuk akal jika Petronas, perusahaan besar asal Malaysia, tidak membayar. Kemungkinan besar, ada oknum yang bermain di belakang ini," jelasnya.
Wijdan menegaskan akan menelusuri aliran dana ganti rugi tersebut bermuara dan siapa saja yang harus bertanggung jawab. Ia mendukung aksi nelayan hingga mereka mendapatkan haknya kembali.
"Jika memang terbukti digelapkan, maka Petronas wajib membayar kembali. Dan bila mereka tetap menolak, saya tidak akan ragu untuk berdiri bersama rakyat dan mendukung pengusiran Petronas dari Pulau Madura," tandasnya.
(auh/abq)