Sebanyak 160 Pengajar Sekolah Rakyat Mundur, Simak Alasannya

Kabar Nasional

Sebanyak 160 Pengajar Sekolah Rakyat Mundur, Simak Alasannya

Tim detikEdu - detikJatim
Minggu, 27 Jul 2025 21:45 WIB
Gus Ipul dan M Qodari di acara simulasi Sekolah Rakyat di Sentra Handayani, Jakarta Timur, Rabu (9/7/2025)
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. (Foto: Devita Savitri/detikcom)
Surabaya -

Sebanyak 160 guru yang semula akan mengajar di Sekolah Rakyat resmi mengundurkan diri. Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkap alasan para guru mengundurkan diri.

"Kira-kira 160-an. Sebabnya apa? Karena mereka merasa penempatannya (Sekolah Rakyat) itu jauh dari domisilinya, jauh dari tempat tinggalnya," ujar Gus Ipul dilansir dari detikEdu, Minggu (27/7/2025).

Gus Ipul menambahkan, sistem perekrutan telah diatur oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mensos mengatakan pihaknya telah menyiapkan para pengganti guru yang mengundurkan diri. Ia mengatakan para guru ini telah mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan akan melalui proses lagi.

ADVERTISEMENT

"Insyaallah sudah disiapkan penggantinya," ungkapnya.

Dalam kesempatan lain, Gus Ipul mengungkapkan para siswa cukup antusias mengikuti kegiatan di Sekolah Rakyat. Meski demikian ada 1 sampai 2 siswa yang sakit karena rindu rumah.

"Ya secara umum ada juga ini yang sakit, ini 1-2. Ada yang mungkin rindu rumah. Adalah yang seperti itu," kata Gus Ipul ketika meninjau Sekolah Rakyat di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta pad Rabu (16/7/2025) lalu dikutip dari detikJogja.

Saat ini, total ada 100 Sekolah Rakyat yang dibangun di seluruh wilayah Indonesia. Terdapat lebih dari 9.700 siswa di semua jenjang. Menurutnya, semua siswa tampak antusias mengikuti pembelajaran di Sekolah Rakyat.

"Mereka bersedia mengikuti pembelajaran di sini dan antusias itu yang kita catat ya dan hampir di semua tempat seperti itu. Laporan rata-rata apakah ada masalah, ya kadang-kadang masih ada masalah tapi secara umum udah cukup bagus," ujarnya.

Selain kendala pada siswa, Gus Ipul juga mencatat adanya beberapa masalah di fasilitas. Seperti masih ada listrik putus dan masalah air.

"Ada juga masalah kurang air, kadang listriknya putus, ini bisa kita atasi semua. Secara umum alhamdulillah semua bisa berjalan," jelasnya.

Sekolah Rakyat telah dimulai pada 14 Juli 2025 lalu. Untuk pembelajarannya, Sekolah Rakyat menggunakan kurikulum berbasis tailor made yakni kurikulum yang dirancang khusus dan kontekstual, menyesuaikan kebutuhan peserta didik dan dinamika sosial di lingkungan mereka.

Artikel ini sudah tayang di detikEdu. Baca selengkapnya di sini.




(dpe/hil)


Hide Ads