Ada 9 Kapal Ketapang-Gilimanuk Usai KMP Gading Nusantara Beroperasi

Ada 9 Kapal Ketapang-Gilimanuk Usai KMP Gading Nusantara Beroperasi

Eka Rimawati - detikJatim
Minggu, 27 Jul 2025 18:45 WIB
KMP Gading Nusantara bersandar di Dermaga Bulusan Banyuwangi.
KMP Gading Nusantara bersandar di Dermaga Bulusan Banyuwangi. (Foto: Istimewa)
Banyuwangi -

Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Gading Nusantara telah tiba di perairan selat Bali. Kapal perbantuan sementara ini menjadikan jumlah kapal penyeberangan Ketapang-Gilimanuk dan sebaliknya saat ini menjadi 9 unit.

Setelah uji coba sandar di dermaga Bulusan, sejumlah kelengkapan teknis pelayaran dipersiapkan sejak Sabtu (26/7) malam hingga kapal milik PT Jembatan Nusantara yang merupakan anak perusahaan ASDP Indonesia Ferry ini pun segera mengisi muatan sejumlah kendaraan tronton.

Kapten Indra yang mengendalikan KMP Gading Nusantara selaku Nakhoda mengatakan, kapal itu siap beroperasi dengan kapasitas 10 unit tronton atau lebih yang disesuaikan panjang kendaraan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami bisa mengangkut kendaraan besar antara 9 atau 10, tergantung juga dengan panjang kendaraan," kata Indra melalui sambungan video call bersama Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Minggu (27/7/2025).

Mulai hari ini, KMP Gading Nusantara langsung tancap gas melayani penyeberangan sebagai solusi untuk mengurangi penumpukan kendaraan di kantung-kantung parkir.

ADVERTISEMENT

GM ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Yannes Kurniawan mengatakan, keberadaan KMP Gading Nusantara akan melengkapi penambahan armada kapal penyeberangan yang sebelumnya sudah diperbantukan.

Sebelumnya sudah ada KMP Portlink yang lebih dulu melayani di Dermaga Bulusan. Yanes menyebutkan bahwa penambahan kapal perbantuan sementara ini diharapkan menjadi solusi penumpukan kendaraan. Selain itu, saat ini pihaknya memecah 2 golongan kendaraan yakni 35 ton ke atas dan 35 ton ke bawah.

"Kami sudah memecah kendaraan-kendaraan yang berada di bawah 35 ton dan di atas 35 ton untuk kapasitas yang di bawah 35 ton kami arahkan ke dermaga Ketapang yang MB dan di atasnya kami masukan ke dermaga LCM dan dermaga Plengsengan di Bulusan," kata Yanes.

Ia berharap pemerintah melalui Dinas Perhubungan mengoperasikan jembatan timbang di Kalipuro untuk memudahkan proses kelasifikasi kendaraan sesuai berat dan mempercepat proses pemuatan kendaraan.

Yanes mengaku akan menyiapkan stiker yang ditempel pada kendaraan-kendaraan sumbu 3 dan 4 yang dibedakan dengan warna stiker.

"Kami juga meminta bantuan pemerintah daerah agar mengoperasikan jembatan timbang sehingga kendaraan yang masuk ke pelabuhan sudah terklasifikasi berdasarkan berat. Nanti kami akan sediakan stikernya," terang Yanes.

Kapolresta Banyuwangi Kombes Rama Samtama Putra mengatakan, setiap hari ada 1.000 tronton yang masuk ke pelabuhan Ketapang dan butuh layanan penyeberangan segera.

Dia menyebutkan, saat ini ada sekitar 600 kendaraan yang terparkir di dermaga Bulusan dan hanya berkurang 20 unit setiap harinya. Karena itulah dibutuhkan adanya penambahan armada kapal yang bisa menyeberangkan mereka ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

"Itu (pengurangan 20 unit tronton) tidak bergoyang sama sekali. Kalau tidak berkurang lagi dan nambah terus, bisa semakin stres ini," kata Rama.

Dia menambahkan sejumlah kapal yang akan dioperasikan sebaiknya bersandar dermaga Bulusan karena di dermaga itu birokrasinya lebih pendek. Di sana truk-truk bertiket bisa langsung masuk kapal dan tidak perlu kembali lagi ke dermaga ASDP Ketapang.

"Kayak Gading Nusantara ini, sebaiknya tambahan ada di Bulusan karena di sana kapal langsung masuk nggak perlu antre lagi ke dermaga ASDP Ketapang," kata Rama.

Dengan adanya kapal perbantuan, diperkirakan kemacetan akan segera terurai dan penumpukan kendaraan di kantung-kantung parkir akan berkurang hingga 20% lebih.




(dpe/hil)


Hide Ads