Selama sepekan terakhir, sejumlah peristiwa di berbagai daerah di Jawa Timur sukses menyita perhatian publik dan menjadi sorotan utama pembaca detikJatim.
Dari berbagai kabar yang beredar, terdapat tiga berita yang paling menyedot atensi karena menyuguhkan kisah dramatis, kontroversial, sekaligus menyentuh emosi masyarakat. Ketiga berita tersebut dirangkum detikJatim sebagai topik paling hangat dan viral yang banyak dibaca, dibicarakan, serta dibagikan oleh pembaca sepanjang pekan ini. Apa saja?
Berita pertama dan masih hangat yakni soal kemacetan horor di Pelabuhan Ketapang. Bahkan, kemacetan sempat mengular hingga perbatasan Banyuwangi-Situbondo. Kemacetan ini dampak dari pembatasan kapal yang beroperasi di Pelsti Jatim yang menyedot banyak pembaca. Hal ini sampai membuat Pemprov Jatim turun tangan dengan menyusun regulasi soal penggunaan sound system dengan suara keras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berita ketiga yang menyedot perhatian pembaca yakni soal kisah Yusuf yang sempat viral tinggal di kolong jembatan bersama anaknya. Usai mendapat rumah bantuan, Yusuf justru kabur membawa motor hingga HP orang lain.
Berikut ringkasan lengkapnya!
1. Macet Horor Banyuwangi
Kemacetan parah sempat melumpuhkan jalur Situbondo-Banyuwangi pada Kamis (25/7/2025). Antrean kendaraan mencapai 42 km, mulai dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi hingga kawasan Waduk Bajulmati, bahkan disebut-sebut menjulur sampai Blok Curah Tangis di Taman Nasional Baluran, Situbondo.
Kepadatan lalu lintas yang didominasi kendaraan besar itu terjadi sejak pagi dan semakin brutal menjelang siang hari. Banyak sopir mengaku tidak bisa bergerak selama berjam-jam, bahkan hingga malam.
Kasat Lantas Polres Situbondo AKP Nanang Hendra Irawan menyebut kepadatan ini bermula dari menurunnya jumlah kapal yang beroperasi di Pelabuhan Ketapang.Kemacetan juga diperparah truk kontainer yang mogok di jembatan Wongsorejo, Banyuwangi.
"Kapal yang beroperasi biasanya kan 17 (di Pelabuhan Ketapang). Sekarang tinggal empat (kapal yang beroperasi). Imbasnya antrean yang masuk ke pelabuhan sampai mengekor ke Waduk Bajulmati," ujar Kasat Lantas Polres Situbondo AKP Nanang Hendra Irawan, Kamis siang.
Polresta Banyuwangi mengerahkan sepertiga dari kekuatan personel untuk mengurai kemacetan, baik di dalam maupun luar pelabuhan. Polisi juga menerapkan rekayasa lalu lintas. Setelah kurang lebih tujuh jam penanganan, lalu lintas berangsur lancar pukul 16.00 WIB.
"Sepertiga dari kekuatan Polresta Banyuwangi dan polsek jajaran kami kerahkan untuk mempercepat penguraian kemacetan," ujar Wakapolresta Banyuwangi AKBP Teguh Priyo Wasono.
Baca berita selengkapnya di sini!
2. Timsus Perumus Regulasi Sound Horeg Sudah Dibentuk
Polemik Sound Horeg haram membuat Pemprov Jatim membentuk Tim Khusus (Timsus) yang akan menyusun regulasi tentang panduan penggunaan sound system. Tim ini terdiri dari sejumlah elemen seperti Polda Jatim, MUI Jatim, Kanwil Hukum, dokter ahli, dan perangkat daerah.
Pembentukan tim ini merupakan bagian dari kesimpulan rapat koordinasi bersama yang dipimpin Gubernur Jatim dan Wakil Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak Kamis kemarin. Tim tersebut, menurut Emil Dardak akan segera menyusun panduan tertulis baik berupa peraturan atau surat edaran.
"Arahan Gubernur yang mengawal dari awal sampai akhir rapat, beliau secara tegas sudah memutuskan bahwa tim ini akan menerbitkan suatu panduan apakah itu peraturan atau surat edaran, ini yang nanti dipastikan oleh tim yang bekerja intensif dengan Polda," kata Emil.
Panduan tertulis yang nanti disusun oleh tim itu, baik berupa peraturan atau surat edaran, diharapkan mampu memberikan kepastian bagi masyarakat tentang penggunaan sound system. Tentu ini akan mengakhiri polemik fatwa harap dari ulama dan MUI Jatim yang mengharamkan sound horeg berdasarkan keluhan dari masyarakat.
Baca berita selengkapnya di sini!
3. Yusuf Viral di Kolong Jembatan Kabur Bawa Motor
Achmad Yusuf Afandi (32), pria yang sempat viral karena tinggal di kolong jembatan di Sidoarjo bersama bayinya, kabur dari rumah bantuan di Dusun Seketi, Mojoagung, Jombang. Ia membawa kabur bayinya, Zafa Zumroh Arrohma, serta sepeda motor milik kerabatnya, Munir (57). Setelah sempat dicari selama dua hari, Yusuf ditemukan di Sidoarjo dan akhirnya menyerahkan Zafa kepada kakaknya. Namun, Yusuf kembali menghilang dan juga mencuri ponsel milik Munir.
"Alasannya (sepeda motor) dipinjam temannya yang jadi supeltas, besok pagi dikembalikan. Saya tunggu di sebuah warung kosong sama Yusuf saja, yang lain pulang ke Seketi," ungkap Munir.
Rumah yang ditinggali Yusuf sebelumnya merupakan bantuan dari REI Jatim, dibangun atas dasar donasi masyarakat. Meski sempat beredar rumor Yusuf menjual rumah tersebut, Kades Seketi membantahnya karena sertifikat hak milik masih dipegang REI. Namun, Yusuf diketahui menjual beberapa perabotan rumah seperti kompor dan pompa air.
Kini, bayi Zafa berada dalam perlindungan Dinas Sosial Jombang dan ditempatkan di rumah aman. Menurut Dinsos, langkah ini dilakukan demi keselamatan Zafa agar tidak dibawa kembali oleh Yusuf yang dikhawatirkan bisa mengeksploitasinya. Yusuf sendiri masih dalam pencarian polisi terkait kasus penggelapan motor dan ponsel.
Baca berita selengkapnya di sini!
(dpe/hil)