Terjebak Penutupan Jalur Gumitir, Truk Ayam Turunkan Muatan di Jalan

Terjebak Penutupan Jalur Gumitir, Truk Ayam Turunkan Muatan di Jalan

Eka Rimawati - detikJatim
Kamis, 24 Jul 2025 14:21 WIB
Truk pengangkut ayam terjebak di Jalur Gumitir
Truk pengangkut ayam terjebak di Jalur Gumitir (Foto: Eka Rimawati/detikJatim)
Banyuwangi -

Dua truk pengangkut ayam terpaksa parkir di pinggir jalan dan menurunkan muatannya akibat penutupan total Jalur Gumitir yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi. Para sopir khawatir ayam-ayam yang mereka bawa mati karena tertahan terlalu lama di perjalanan.

Setiap hari, ada sekitar 15 truk ayam yang menyuplai ayam dari Banyuwangi ke sebuah perusahaan di Mojokerto. Namun, dua truk tertinggal dari rombongan tak bisa melintas karena penutupan mendadak dan harus menurunkan barang di wilayah Banyuwangi.

Fajar (30), salah satu sopir truk ayam mengatakan, ayam yang ia bawa sudah diturunkan di rumah pengepul untuk segera disembelih dan dibekukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satu truk punya saya dan satu truk ayam itu punya teman tadi disembelih di rumah pengepul di Banyuwangi untuk dibekukan," ujar Fajar kepada detikJatim, Kamis (24/7/2025).

ADVERTISEMENT

Ia mengeluhkan kurangnya sosialisasi mengenai penutupan jalan. Menurutnya, penutupan total seperti ini mengancam penghasilan mereka sebagai sopir selama dua bulan ke depan.

"Gak ada sosialisasi ini, tiba-tiba pengumuman mau tutup tanggal segini. Bisa nggak malam ini saya dan keluarga," ucapnya.

Fajar mengaku sudah tiba di Banyuwangi pada Rabu (23/7/2025) sekitar pukul 23.30 WIB. Namun karena jalur Gumitir sudah ditutup, ia terpaksa bermalam di warung pinggir jalan sambil menunggu perkembangan situasi.

"Tidur sini saya di pinggir jalan ini, ini masih 1 hari kayak gini. Gimana 2 bulan, bubar semuanya ini," lanjutnya.

Keluhan serupa juga disampaikan oleh Khoiron (36), sopir truk lainnya. Ia mencoba melintasi jalur alternatif melalui Ketapang, namun terjebak kemacetan parah dan harus mengeluarkan biaya tambahan yang signifikan.

"Saya tadi sudah ke Ketapang, di sana macetnya gila-gilaan. Soal saya biasanya Rp 200 ribu sampai habis Rp 400 ribu kalau lewat sana," kata Khoiron.

Khoiron juga menurunkan ayam yang dibawanya di Banyuwangi agar bisa segera diproses dan tidak mengalami kerugian lebih besar.

"Sudah diturunkan di sini ayamnya tadi buat dibekukan, tapi khan kapasitas dan biaya pendinginnya juga terbatas. Ya apa mau ditampung terus ayamnya itu nanti malah gak jadi uang," ungkapnya kesal.

Ia berharap pemerintah bisa mempertimbangkan skema lain, misalnya sistem buka-tutup, agar distribusi logistik tetap bisa berjalan dan kerugian ekonomi tidak semakin besar.

"Ya jangan tutup total lahan," harapnya.

"Ndak makan keluarga saya kalau begini," tambah Khoiron.

Sebagai informasi, jalur Gumitir resmi ditutup total sejak Kamis (24/7/2025) pukul 00.00 WIB. Penutupan dilakukan untuk perbaikan menyeluruh di jalur yang dinilai berpotensi longsor, guna menghindari risiko kecelakaan. Namun, penutupan ini berdampak besar pada distribusi barang dan aktivitas ekonomi masyarakat.




(erm/hil)


Hide Ads