Dishub Jatim Tawarkan Bagi Hasil Bus Trans Jatim, Ini Kata Walkot Eri

Dishub Jatim Tawarkan Bagi Hasil Bus Trans Jatim, Ini Kata Walkot Eri

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 22 Jul 2025 18:15 WIB
Walkot Eri Cahyadi.
Walkot Eri Cahyadi (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Negosiasi Trans Jatim agar bisa masuk Terminal Joyoboyo masih alot. Dishub Jatim pun menawarkan sistem bagi hasil pembagian tarif tiket dengan Pemkot Surabaya.

Skenario Dishub Jatim ialah pembagian tarif tiket dengan Pemkot Surabaya. Contohnya, sistem berbagi pendapatan antar-operator bisa dilakukan secara fleksibel.

Namun, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tak menegaskan setuju atau tidak dengan sistem bagi hasil itu. Tapi, ia menekankan pentingnya integrasi layanan, bukan saling mematikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya nanti kita bahas ya. Karena saya tertarik begini, tidak ada transportasi yang masuk mematikan transportasi yang lainnya. Kita sudah punya izin-izin trayek yang dari titik luar Surabaya, perbatasan Surabaya sampai ke kota. Tiba-tiba dileboni wong liyo (dimasuki orang lain). Terus ini gimana nasibnya? Maka harusnya terintegrasi, bukan bukan mematikan yang sudah ada," kata Eri kepada wartawan, Selasa (22/7/2025).

Eri ingin, nantinya ketika Trans Jatim sampai Surabaya, disambut oleh Suroboyo Bus. Tapi untuk biayanya dan harganya berapa, akan didiskusikan oleh Dishub Surabaya dengan Dishub Jatim.

ADVERTISEMENT

"Pikiran saya cuma satu, tidak mematikan yang lainnya. Ketika ada transportasi yang masuk, transportasi yang sudah ada tidak mati. Mari ngono trayek kita tutupi, hilang kabeh mari ngono (Setelah itu trayek kita tutupi, hilang semua setelah ini)," ujarnya.

Ia ta menampik bila Suroboyo Bus atau Wira Wiri membutuhkan pendataan untuk perbaikan hingga gaji driver. Bila Trans Jatim langsung masuk, maka pendapatan akan hilang dan nasib sopir dipertanyakan.

"Tapi kalau dia ini terintegrasi, diambil oleh Bus Surabaya jurusannya ke mana, itu yang kita lakukan sekarang. Oh, langsung jalan ya? Oh, terus nanti biayanya seperti apa? Ayo monggo. Tapi yang pasti yang sudah yang sudah berjalan ini transportasinya tidak terganggu," pungkasnya.

Sebelumnya, Kadishub Jatim Nyono mengaku pihaknya tidak mempersoalkan siapa yang mendapat porsi lebih besar, selama integrasi layanan transportasi tetap berjalan demi kepentingan masyarakat.

"Trans Jatim oke, Surabaya Bus juga oke. Kita ingin integrasi yang memudahkan penumpang," tambahnya.

Nyono berharap, pihak Surabaya Bus segera memberikan keputusan agar integrasi layanan bisa segera dijalankan. Jika nantinya tidak disetujui masuk Terminal Joyoboyo, Nyono menegaskan bahwa tidak ada persoalan karena masing-masing pemerintah memiliki kewenangan dalam pengelolaan transportasi.

"Menurut Dishub Kota Surabaya, lebih memberikan ceruput penumpang bagi Surabaya Bus, Wira-Wiri. Itu kewenangan kota, oke tidak masalah," katanya.




(auh/hil)


Hide Ads