Operasi SAR Korban KMP Tunu Pratama Jaya Resmi Ditutup

Operasi SAR Korban KMP Tunu Pratama Jaya Resmi Ditutup

Eka Rimawati - detikJatim
Senin, 21 Jul 2025 21:50 WIB
Rapat penutupan operasi SAR Gabungan pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di selat Bali.
Rapat penutupan operasi SAR Gabungan pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di selat Bali. (Foto: Eka Rimawati/detikJatim)
Banyuwangi -

Operasi pencarian korban kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya resmi dihentikan setelah 20 hari. Selama 7 hari terakhir operasi dilakukan dengan nihil.

Penutupan operasi SAR itu ditandai penandatanganan berita acara oleh sejumlah unsur SAR yang terlibat sebagai kelengkapan formal untuk menarik armada yang dioperasikan dalam operasi pencarian.

Unsur SAR yang mewakili di antaranya Unsur SAR ASDP, PT Raputra Jaya, BMKG, KSOP, Basarnas yang disaksikan oleh TNI dan Polri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala kantor SAR Surabaya Nanang Sigit mengungkap dasar kuat penutupan operasi SAR itu karena sudah tidak ditemukan korban pada 7 hari terakhir.

"Di 7 hari terakhir kita sudah laksanakan sampai sekarang hingga di hari ke-20, dan kita lihat bahwa 6 hari terakhir tidak ada tanda-tanda ditemukan korban kembali," kata Nanang saat memimpin rapat penutupan melalui sambungan Zoom dari kantor SAR Surabaya, Senin (21/7/2025).

ADVERTISEMENT

Nanang menegaskan penutupan itu mengacu pada aturan yang berlaku di mana dalam perpanjangan terakhir selama 7 hari yang dipimpin satuan pencarian SAR kewilayahan tidak ditemukan korban.

"Hingga hari ke-20 dengan tidak adanya tanda-tanda korban ditemukan maka sesuai aturan operasi SAR dapat ditutup," kata Nanang.

Sementara terkait jumlah korban, Nanang menyebut SMC mengacu pada data manifest yang telah dikeluarkan karena belum ada acuan data manifes lain.

"Terkait jumlah korban kami mengacu pada daftar manifes yang ada yakni 65 penumpang. Di mana 30 orang dinyatakan selamat, 19 meninggal dunia, dan 4 belum teridentifikasi sementara 16 orang dinyatakan hilang," terang Nanang.

Hingga hari ke-20 pelaksanaan operasi SAR, Nanang menyebut tidak ada data manifes baru yang diberikan instansi terkait sehingga data manifes yang ada masih tetap mengacu pada daftar yang ada.




(dpe/abq)


Hide Ads