.webp)
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar aksi damai di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo, Senin (21/7/2025).
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap sejumlah permasalahan pelayanan publik, khususnya infrastruktur dan kesehatan.
Presiden BEM Unusida, Muhammad Burhanuddin, menyampaikan bahwa masih banyak persoalan yang dirasakan masyarakat, tetapi belum mendapat respons maksimal dari pemerintah. Salah satu yang disoroti adalah kondisi jalan rusak di sejumlah titik yang dinilai membahayakan keselamatan pengendara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mencatat beberapa titik seperti PU Lingkar Timur dan Simpang Empat Gedangan sudah lama dikeluhkan warga karena rusak dan rawan kecelakaan. Pemerintah perlu bergerak lebih cepat," kata Burhanuddin saat berorasi, Senin (21/7/2025).
Mahasiswa juga mendesak agar pembangunan frontage road Waru-Buduran segera dituntaskan. Proyek ini dinilai krusial untuk mengurangi kemacetan di jalur utama Kota Sidoarjo.
Selain infrastruktur, para mahasiswa juga menyoroti program berobat gratis yang menjadi salah satu andalan Pemkab Sidoarjo. Mereka meminta agar pelaksanaan program tersebut lebih transparan dan tepat sasaran.
"Kami ingin program berobat gratis benar-benar diawasi secara partisipatif. Mahasiswa dan masyarakat harus dilibatkan dalam pengawasannya agar tidak ada penyelewengan," tambah Burhanuddin.
Menanggapi aksi tersebut, Bupati Sidoarjo Subandi memberikan apresiasi terhadap masukan yang disampaikan mahasiswa. Ia menegaskan bahwa pemerintah terbuka terhadap kritik dan senantiasa melibatkan berbagai pihak dalam pembangunan daerah.
"Kami sudah melakukan audiensi. Semua aspirasi mahasiswa kami terima dan jawab. Kami bangga, karena mahasiswa Unusida menunjukkan kepedulian nyata terhadap kondisi Sidoarjo," ujar Subandi.
Terkait perbaikan Penerangan Jalan Umum (PJU) yang sempat dikeluhkan, Subandi memastikan hal itu menjadi prioritas. Pemkab berkomitmen menuntaskan seluruh perbaikan PJU yang mati paling lambat pada September 2025.
Untuk proyek frontage road Waru-Buduran, Subandi menyampaikan bahwa proses pembebasan lahan ditargetkan selesai tahun ini, sementara pengerjaan fisik akan rampung secara penuh pada 2026.
"Kami memahami urgensi proyek ini. Frontage road penting untuk mobilitas warga dan solusi jangka panjang untuk kemacetan. Kami komitmen menuntaskannya," tegasnya.
Subandi juga membuka peluang pelibatan mahasiswa dalam pengawasan program-program strategis, termasuk layanan kesehatan gratis.
(auh/abq)
