Satlantas Situbondo Ajak Sopir Ngopi Bareng Edukasi Bahaya ODOL

Satlantas Situbondo Ajak Sopir Ngopi Bareng Edukasi Bahaya ODOL

Chuk Shatu Widarsha - detikJatim
Senin, 21 Jul 2025 15:45 WIB
Acara Ngobras, sosilisasi dan edukasi bahaya ODOL sambil ngopi kepada sejumlah sopir truk di Terminal Situbondo.
Acara 'Ngobras', sosilisasi dan edukasi bahaya ODOL sambil ngopi kepada sejumlah sopir truk di Terminal Situbondo. (Foto: Chuk Shatu Widarsha/detikJatim)
Situbondo -

Polres Situbondo melakukan pendekatan humanis kepada sopir angkutan umum dan kendaraan berat. Para petugas Satlantas mengajak para sopir itu ngobrol bareng mendiskusikan soal over dimension over loading (ODOL).

Acara bertajuk Ngobrol Bareng Polantas (Ngobras) itu dikemas dengan mengajak para sopir duduk santai di warung kopi sembari diselipi sosialisasi dan edukasi mengenai Operasi Patuh Semeru 2025.

Salah satu titik sasaran Ngobras yakni di kawasan Terminal Situbondo, tepatnya di Jalan Madura, Kelurahan Mimbaan, Panji. Ngobrol santai bersama para sopir itu dipimpin langsung Kasat Lantas AKP Nanang Hendra Irawan bersama personel Unit Kamsel dan Turjawali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka berdialog dengan sopir MPU, sopir truk dan bus, sembari menyampaikan edukasi terkait tertib berlalu lintas. Khususnya soal bahaya kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL) serta mengemudi dengan kecepatan tinggi.

"Ngobras ini merupakan upaya Polantas melalui pendekatan persuasif untuk menjalin kedekatan dengan para pengguna jalan," papar Nanang kepada wartawan, Senin (21/7/2025).

ADVERTISEMENT

Menurutnya, Ngobras ini sengaja dititikberatkan kepada para sopir. Karena mereka yang sehari-hari beraktivitas di jalan raya dan menjadi ujung tombak keselamatan berlalu lintas.

"Kami tidak hanya mengimbau, tapi juga mendengar keluhan mereka di lapangan. Ini penting untuk menyelaraskan keselamatan dengan kenyamanan kerja para sopir," imbuhnya.

Dalam dialog yang berlangsung akrab itu petugas mengingatkan bahwa kendaraan ODOL sangat berisiko menyebabkan kecelakaan, menurunkan umur teknis jalan, dan membahayakan pengemudi serta pengguna jalan lainnya.

Bukan cuma itu. Pada kesempatan itu juga dibahas dampak buruk mengemudi dengan kecepatan tinggi, terutama di jalur padat dan daerah rawan kecelakaan.

"Kami mengajak para sopir untuk jadi pelopor keselamatan lalu lintas. Jangan hanya kejar waktu, tapi pikirkan juga keselamatan penumpang, barang, dan pengendara lain," tandas Nanang Hendra Irawan.

Selain edukasi, petugas juga membagikan brosur dan stiker Operasi Patuh Semeru 2025, yang berisi informasi 8 pelanggaran prioritas yang menjadi sasaran penindakan. Mulai dari tidak menggunakan helm, melanggar marka, dan lainnya.

Sementara para sopir mengaku mengapresiasi langkah petugas pengatur lalu lintas tersebut, dengan mengajak sopir duduk santai sembari sosialisasi peraturan lalu lintas.

"Kalau disampaikan seperti ini, kami lebih ngerti. Polisi juga mau mendengar keluhan dan masukan kita, jadi lebih enak komunikasinya," kata salah satu sopir truk yang ikut dalam obrolan santai itu.




(dpe/hil)


Hide Ads