Turis Asing Tertahan di Kapal Imbas Truk Blokade Pintu Keluar Ketapang

Turis Asing Tertahan di Kapal Imbas Truk Blokade Pintu Keluar Ketapang

Eka Rimawati - detikJatim
Rabu, 16 Jul 2025 14:35 WIB
Sejumlah turis asing menunggu di kapal untuk keluar ke pelabuhan Ketapang Banyuwangi
Sejumlah turis asing menunggu di kapal untuk keluar ke pelabuhan Ketapang Banyuwangi. (Foto: Eka Rima/detikJatim)
Banyuwangi - Puluhan turis asing dari berbagai negara seperti Prancis, Australia, dan Amerika Serikat terpaksa tertahan di dalam KMP Trisila Bakti 1. Mereka tidak bisa keluar dari kapal akibat aksi protes sopir truk di pintu keluar Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi, Rabu (16/7/2025).

KMP Trisila Bakti 1 yang bersandar di Dermaga MB 1 itu tak bisa melakukan bongkar muat kendaraan dan penumpang selama sekitar 40 menit. Blokade truk membuat akses keluar-masuk pelabuhan tertutup total.

Jacques, salah seorang penumpang KMP Trisila Bakti 1 mengaku sudah menunggu sekitar 30 menit di kapal. Turis asal Prancis ini terlihat menunggu dengan bingung di pintu masuk penumpang.

"Saya sudah menunggu 30 menit dan belum bisa masuk," katanya dalam bahasa Inggris kepada detikJatim, Rabu (16/7/2025).

Sedianya, Jaquen akan melakukan perjalanan wisata ke Bali setelah mendaki Gunung Ijen.

"Saya dari Prancis, di sini habis ke Gunung Ijen dan sekarang mau menyeberang ke Bali. Tidak istirahat langsung ke sini untuk ke Bali," tambahnya.

Jaquen tidak sendiri, ia bersama 3 orang temannya yang juga dari Prancis dan berniat untuk menyeberang ke Bali.

Sementara Shopia, seorang turis dari Amerika sempat mencoba mencari tahu penyebab ia tidak bisa keluar dari kapal.

"Saya rasa karena protes, tadi mereka bilang begitu kepada saya," ungkap Shopia.

Ia berniat melanjutkan perjalanan dari Bali menuju Lumajang untuk menikmati keindahan Bromo dan Semeru.

"Mau ke Bromo bersama keluarga," katanya.

Aksi protes yang dilakukan oleh sopir truk ini dipicu oleh kebijakan sepihak yang dikeluarkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan III Tanjung Wangi yang menunda operasional dan keberangkatan 15 kapal jenis Landing Craft Tank (LCT).

Akibatnya, ratusan truk tertahan di sejumlah kantung parkir selama 2 hingga 3 hari dan tidak bisa menyeberang ke pelabuhan Gilimanuk lantaran kapal LCT yang beroperasi di pelabuhan LCM Ketapang hanya 2 unit.


(auh/hil)


Hide Ads