Aksi blokade akses keluar Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi oleh puluhan sopir truk logistik dipicu kebijakan mendadak dari otoritas pelabuhan yang dinilai tanpa sosialisasi. Kebijakan tersebut melarang kapal jenis LCT (Landing Craft Tank) beroperasi di dermaga LCM, tanpa pemberitahuan yang cukup kepada para pengguna jasa.
Imbasnya, terjadi antrean panjang kendaraan logistik sejak Rabu (16/7) dini hari. Hingga siang, kemacetan masih terjadi dan antrean truk mengular hingga lebih dari 5 kilometer dari area pelabuhan.
"Kemarin sore itu teman-teman sopir sudah menunggu di kantong parkir. Sampai sekarang belum semua bisa menyebrang. Makanya tadi pagi sempat terjadi emosi dari sopir-sopir," ujar Ketua Asosiasi Sopir Logistik Indonesia (ASLI), Slamet Barokah, Rabu (16/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Slamet menjelaskan, pembatasan operasional kapal dilakukan secara sepihak tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya. Hal itu membuat para sopir telanjur masuk ke pelabuhan dan terjebak dalam antrean panjang, merugikan mereka secara finansial dan waktu.
"Artinya kekurangan kapal ini sungguh-sungguh kerugian yang luar biasa buat kami. Kerugiannya itu logistik jadi tersendat untuk didistribusikan ke wilayah Bali. Sopir juga mengalami kerugian. Berapa sih penghasilan sopir?" tambahnya.
Ia menegaskan, para sopir menghargai upaya pemerintah dalam menertibkan aktivitas pelayaran demi keselamatan. Namun, Slamet berharap solusi disiapkan terlebih dahulu sebelum ada pembatasan mendadak.
"Jadi kami sebetulnya mengerti itu. Tapi untuk mengatasi hal-hal seperti itu, janganlah langsung dikurangi kapalnya tanpa solusi. Kalau mau menertibkan seperti itu, tolong persiapkan dulu biar logistik tidak tersendat," jelasnya.
Sementara itu, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra membenarkan adanya kemacetan akibat pengurangan kapal yang beroperasi.
"Situasinya memang ada beberapa kapal secara garis besarnya itu harus dilakukan maintenance, docking, dan segala macamnya untuk checking sehingga itu berdampak pada pelayaran," kata Rama.
Polresta Banyuwangi dan pihak terkait kini berusaha mengurai kemacetan yang terjadi di jalur arteri pelabuhan. Rama menegaskan perlunya menyeimbangkan aspek keselamatan dan kelancaran ekonomi.
"Situasinya memang sulit kalau menurut saya. Memang bahwa keselamatan itu hukum tertinggi. Tetapi juga tidak mengesampingkan faktor-faktor ekonomi bagaimana lalu lintas jalur penyebrangan ini juga tetap berjalan," tambahnya.
Langkah pengaturan lalu lintas kini tengah disiapkan untuk mengurai kemacetan dan memulihkan arus logistik yang sempat terganggu.
(erm/hil)