Puluhan Pemotor Terjaring Operasi Patuh Semeru di Sidoarjo

Puluhan Pemotor Terjaring Operasi Patuh Semeru di Sidoarjo

Suparno - detikJatim
Rabu, 16 Jul 2025 12:15 WIB
Pengendara motor yang terjaring razia Operasi Patuh Semeru di Sidoarjo
Pengendara motor yang terjaring razia Operasi Patuh Semeru di Sidoarjo. (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Meski sudah sering diimbau dan diberi edukasi, masih banyak pengendara motor di Sidoarjo yang nekat melanggar aturan lalu lintas. Buktinya, puluhan pemotor terjaring razia dalam Operasi Patuh Semeru 2025 yang digelar di Bundaran Taman Pinang Indah (TPI) dan sejumlah titik lain di wilayah Sidoarjo, Rabu (16/7/2025) pagi.

Razia ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan yang dilakukan Satlantas Polresta Sidoarjo selama pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025. Penindakan difokuskan pada pelanggaran kasat mata yang tidak terjangkau oleh sistem tilang elektronik atau ETLE.

"Kami berhasil menilang sekitar ratusan kendaraan pada hari ketiga ini. Kami harap masyarakat sadar akan pentingnya keselamatan berlalu lintas," ujar Kanit Turjawali Satlantas Polresta Sidoarjo, AKP Ali Rifqi Mubarok, saat di lokasi razia, Rabu (16/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ali menjelaskan, pelanggaran yang dominan ditemukan adalah pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm, berboncengan lebih dari satu orang, kendaraan tanpa spion, menggunakan knalpot brong, hingga motor tanpa tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB).

"Pengendara motor memang masih mendominasi sebagai pelanggar. Karena itu kami optimalkan penindakan kasat mata yang tidak bisa ditindak melalui ETLE," kata Ali.

ADVERTISEMENT

Ia menambahkan, sejak hari pertama hingga hari ketiga Operasi Patuh Semeru 2025, sudah ada ratusan pelanggar yang ditindak. Operasi ini menyasar pelanggaran lalu lintas yang berpotensi membahayakan keselamatan pengendara maupun pengguna jalan lainnya.

"Hari ketiga Operasi Patuh Semeru ini masih banyak terutama pengendara sepeda yang masih bandel tidak menggunakan helm, dan berboncengan tiga. Mereka kami berikan sanksi tilang," imbuh Ali

Sementara itu, beberapa pengendara mengaku tidak mengetahui adanya operasi. Huda (31), salah satu pengendara yang terjaring razia, mengatakan dirinya baru pertama kali melewati bundaran TPI dan tidak mengetahui ada razia.

"Saya tidak tahu ada razia di sini. Biasanya saya lewat jalan lain," ujar Huda.

Pelanggaran juga dilakukan oleh kalangan pelajar. Zaki, seorang pelajar asal Candi, mengaku nekat mengendarai motor tanpa SIM karena tidak ada yang mengantar ke tempat les.

"Tadi buru-buru mau les, nggak ada yang nganter. Jadi saya bawa motor sendiri, padahal belum punya SIM," ucap Zaki.

Ali mengimbau masyarakat, khususnya pengendara motor, untuk lebih disiplin dalam berlalu lintas demi keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lain. Ia menegaskan, operasi ini akan terus digelar secara bertahap dan menyeluruh di berbagai titik di Sidoarjo.




(auh/hil)


Hide Ads