Peristiwa itu diketahui terjadi di Tuban. Siswa yang menerima paket makanan itu memvideo menu yang terdapat belatung sehingga enggan memakannya. Pengalaman tak mengenakkan itu direkam oleh siswa penerima makanan lalu membagikan video itu ke grup-grup WhatsApp.
Dalam video yang beredar hingga viral di media sosial tampak ada belatung di dalam nampan makanan yang masih utuh isinya. Hewan putih kecil itu bergeliat dan merambat di dalam nampan.
"Ora usah mangan kabeh iki (tidak usah makan ini)," bunyi salah satu siswa dalam rekaman video viral itu dilihat detikJatim, Selasa (15/7/2025).
Dalam video yang lain, siswa juga merekam nampan berbeda yang juga terdapat belatung. Perekam video menyindir nama makanan yang diberikan seharusnya bergizi tapi pada kenyataannya ditemukan ada belatungnya.
"Hahaha, iki loh makanan bergizi, makanan bergizi guys! Mbok... gedene ngene (hahaha, ini loh makanan bergizi, makanan bergizi guys! Wow, besar begini [belatungnya])," kata siswa lain dalam rekaman video kedua.
Video yang viral di media sosial itu mendapatkan berbagai respon dan komentar warganet.
"Iku protein lurr podo karo ulat sagu," tulis ironhide.088.
Selain itu juga ada yang berkomentar, "MBG (Makanan Belatung Bergizi)," demikian tulis dimasprayoga_9.
Mengenai video viral itu, Camat Tambakboyo Ari Wibowo Waspodo membenarkan bahwa anak-anak di dalam video itu adalah siswa di Tuban. Dia juga menyebutkan bahwa temuan belatung dalam paket MBG itu terjadi Senin (14/7).
"Kemarin saya tahu malah dari teman-teman media bahwa ditemukan ulat di dalam ompreng makanan bergizi gratis," ujarnya kepada wartawan.
Berdasarkan laporan yang dia terima, Ari mengatakan bahwa yang menggeliat di dalam wadah makanan itu adalah larva, bukan belatung. Larva itu dia yakini muncul dari buah atau sayuran di dalam paket MBG.
"Informasinya itu ulat dari sayuran," ujarnya.
Dia menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung program yang digagas Presiden Prabowo. Dia berharap para penyedia makanan agar selalu mengecek kembali makanan yang akan diberikan kepada siswa agar tetap higienis.
"Kami berharap penyedia mengecek kembali, agar tidak ada keluhan lagi," pungkas Arie.
(dpe/abq)