Sekolah Rakyat Dimulai, Khofifah Puji Fasilitas di Probolinggo

Sekolah Rakyat Dimulai, Khofifah Puji Fasilitas di Probolinggo

M Rofiq - detikJatim
Senin, 14 Jul 2025 22:00 WIB
Khofifah saat kunjungan Sekolah Rakyat di Probolinggo
Khofifah saat kunjungan Sekolah Rakyat di Probolinggo. (Foto: M Rofiq/detikJatim)
Probolinggo -

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memantau langsung pelaksanaan tahun ajaran baru Sekolah Rakyat tingkat SMP dan SMA di Kota Probolinggo, Senin (14/7/2025). Gubernur mengapresiasi fasilitas sekolah dan asrama yang dinilainya sangat layak dan memadai.

Kota Probolinggo menjadi salah satu dari 12 kabupaten/kota di Jawa Timur yang melaksanakan program Sekolah Rakyat tahun ajaran baru. Kegiatan diawali dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan pengenalan lingkungan asrama bagi para siswa.

Sebanyak 100 siswa baru, terdiri dari 50 siswa tingkat SMP dan 50 siswa tingkat SMA, mengikuti kegiatan ini. Selain MPLS, para siswa juga menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari prosedur awal pembelajaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk kegiatan belajar mengajar, Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo memanfaatkan gedung SDN Mayangan 4 sebagai ruang kelas, sedangkan fasilitas asrama siswa menggunakan rumah susun sewa (rusunawa) tiga lantai yang terletak tepat di seberang sekolah.

Khofifah mengaku terkesan dengan kondisi fasilitas yang tersedia. "Asrama dan ruang belajarnya sangat representatif. Ini menjadi standar baru pendidikan inklusif dan berkualitas untuk seluruh anak-anak di Jawa Timur," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menjelaskan bahwa total terdapat 1.183 siswa yang mengikuti program Sekolah Rakyat di 12 titik se-Jawa Timur. Program ini dibagi menjadi tiga gelombang.

"Saat ini ada 13 titik Sekolah Rakyat di kabupaten/kota. Yang gelombang pertama (1A) sudah dimulai, gelombang kedua (1B) akan dimulai 19 Juli 2025, dan untuk 1C akan dimulai pada bulan September," ungkapnya.

Selain memantau jalannya kegiatan sekolah, Khofifah juga menyerahkan bantuan santunan kepada ahli waris korban meninggal dalam insiden KMP Tunu Pratama Jaya. Masing-masing ahli waris menerima santunan sebesar Rp 10 juta.

Program Sekolah Rakyat ini merupakan salah satu inovasi Pemerintah dalam memperluas akses pendidikan berkualitas bagi seluruh anak, terutama dari keluarga kurang mampu dan daerah tertinggal.




(auh/abq)


Hide Ads