Cuaca ekstrem yang terjadi beberapa waktu terakhir berdampak kepada pertanian di Kota Batu. Salah satunya adalah budidaya bunga Hortensia.
Imbas cuaca ekstrem dan kurangnya sinar matahari membuat bunga hortensia yang dibudidayakan petani di Kota Batu layu hingga gagal mekar sempurna.
Seperti yang terjadi di Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Bunga hortensia milik petani terlihat banyak yang warnanya berubah kecokelatan, layu, hingga rontok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kurang matahari, bunga jadi rusak dan banyak yang nggak mekar sempurna," ungkap salah satu petani hortensia di Tulungrejo, Rosiati kepada detikJatim, Minggu (13/7/2025).
Rosiati mengatakan, selain berdampak pada kualitas bunga, cuaca buruk yang melanda Kota Batu selama beberapa waktu terakhir juga berdampak pada pembengkakan biaya perawatan tanaman.
Para petani harus melakukan penyemprotan tambahan untuk menghindari serangan penyakit dan jamur yang muncul akibat kelembapan tinggi.
"Biaya perawatan naik, harus tambah obat-obatan supaya bunga tetap bisa tumbuh. Tapi permintaan justru turun sekarang," terangnya.
Rosiati menyampaikan bahwa kualitas bunga yang menurun akibat cuaca buruk ini turut berdampak kepada permintaan pasar yang pada akhirnya melemah.
"Biasanya kami mengirim hasil panen bunga hortensia ini ke berbagai daerah. Seperti ke Surabaya, Semarang hingga Jakarta," tandasnya.
(dpe/hil)