Momen tersebut terlihat dalam kiriman foto di akun Instagram milik Gus Yahya @yahyacholilstaquf. Dalam foto-foto itu, Gus Yahya tampak berkunjung ke makam KH Bisri Syansuri hingga KH Abdurrahman Wahid.
"Sowan, berdoa di pusara, nyuwun duko ke para muassis Nahdlatul Ulama Syaikhona KH Cholil Bangkalan, Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy'ari Tebuireng, KH Abdul Wahab Chasbullah Tambakberas, dan KH Bisri Syansuri Denanyar beserta para masyayikh Jombang lainnya, guru kami, murabbi ruuhi KH Abdurrahman Wahid. Tak lupa, saya juga berdoa di pusara KH A. Wazir Ali, husnul khatimah wa min ahlil jannah," tulis Gus Yahya di caption postingannya yang dilihat detikJatim, Sabtu (12/7/2025).
"Sungguh bahagia sekali hari ini, Jumat (11/7) saya bisa sowan para muassis Nahdlatul Ulama yang merupakan para wali yang tak sukar mencandra dan menyinari peradaban. Lahumul Fatihah," tambah Gus Yahya.
Sontak, dalam kiriman itu ada komentar warganet yang menyinggung kebersamaan Gus Yahya dengan Gus Salam. Apalagi, Gus Salam adalah salah satu ulama yang getol menyuarakan Muktamar NU tahun lalu sebagai upaya memperbaiki PBNU di bawah kepemimpinan Gus Yahya.
"Alhamdulillah Gus Salam ikut mendampingi Gus Ketum," tulis akun Instagram @habzrahman9 dalam kolom komentar.
![]() |
"Salfok ada Gus Salam yang mendampingi Gus Ketum," tulis akun Instagram @robithelkamali_ dalam kolom komentar di akun Instagram Gus Yahya.
Saat dikonfirmasi terkait kehadirannya mendampingi Gus Yahya di Jombang, Gus Salam menegaskan tidak ada istilah islah. Sebab tidak ada pertengkaran antara dirinya dengan PBNU, terutama dengan Gus Yahya.
"Tidak ada istilah islah. Karena tidak ada yang perlu diislahkan," kata Gus Salam kepada detikJatim.
Gus Salam menegaskan, sikapnya tetap kritis terhadap PBNU. Menurutnya, perbedaan di NU sudah menjadi hal biasa apalagi jika tujuannya untuk kebaikan bersama.
"Saya tetap dalam pandangan adanya kejumudan struktural dalam pengelolaan organisasi selama Ini. Di NU sudah terbiasa adanya perbedaan pandangan tanpa memutus silaturahmi. Karena menjaga silaturahmi itu perintah agama," jelasnya.
Pengasuh Ponpes Denanyar Jombang itu menegaskan bahwa meski memiliki pandangan yang berbeda dalam organisasi, ulama-ulama NU tetap bersatu menjaga keutuhan.
"NU selama ini selalu bersatu. Kalau pun ada perbedaan itu menunjukkan dinamika serta tidak jumudnya organisasi," kata Gus Salam yang merupakan Cucu KH Bisri Syansuri.
(dpe/hil)