Puluhan rumah warga di pesisir Surabaya, tepatnya di Kalianak Timur terendam banjir rob. Ketinggian genangan berkisar antara 30-50 cm atau di atas mata kaki orang dewasa.
Pantauan detikJatim, air laut yang pasang itu memaksa warga beraktivitas di tengah genangan. Genangan yang cukup tinggi terjadi di Kalianak Timur RT 01, RW 07, Morokrembangan.
Salah satu warga Kalianak Timur, Syaiful (60) menyebut bahwa banjir rob biasanya mulai terjadi sejak pukul 09.00 WIB dan berangsur surut di siang hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya air mulai naik jam 09.00 atau 09.30 WIB. Dari kecil saya tinggal di sini sampai sekarang ya kondisinya seperti ini (sering dilanda banjir rob)," ujar Syaiful kepada detikJatim, Jumat (11/7/2025).
Selama ini untuk menghadapi banjir rob, warga telah meninggikan rumahnya hingga memasang pembatas di area pintu untuk mencegah air pasang masuk ke dalam rumah.
![]() |
Ketika banjir melanda, mereka juga kerap mengungsikan kendaraannya untuk menghindari dampak dari air rob yang bersifat korosif.
Warga yang tinggal di kawasan langganan banjir rob itu pun hanya berharap segera ada solusi untuk mencegah genangan yang semakin parah. Apalagi mereka sudah puluhan tahun bermukim di sana.
"Seharusnya ada (solusi) pintu air ya. Kalau ndak ada, ya gini, banjir terus," ungkap Syaiful.
Selain menggenangi pemukiman warga, genangan rob juga kerap meluber ke jalanan dan membuat lalu lintas tersendat.
Diketahui, sebelumnya BMKG telah menyampaikan peringatan terkait potensi banjir rob di wilayah pesisir Jatim pada 10 hingga 13 Juli 2025.
Hal tersebut dipicu oleh fenomena bulan purnama atau full moon yang menyebabkan pasang maksimum air laut.
Beberapa wilayah pesisir yang berpotensi terdampak antara lain Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan pasang maksimum 130-150 cm pada pukul 10.00-12.00 WIB.
Kemudian kawasan Surabaya Timur termasuk Pasuruan, Probolinggo, Sidoarjo, dan Sampang dengan ketinggian pasang maksimum antara 120-130 cm pada pukul 10.00-12.00 WIB. Serta di Kalianget dengan pasang maksimum 130 cm di pukul 10.00-12.00 WIB.
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Sutarno pun mengimbau agar masyarakat waspada. Sebab pasang maksimum air laut bisa menyebabkan genangan rob dan mengganggu aktivitas.
"Genangan ini dapat mengganggu transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam dan perikanan darat, hingga mengganggu kegiatan bongkar muat di pelabuhan," imbaunya.
(auh/ihc)