Sejumlah warung remang-remang di Jalan Raya Ponorogo-Trenggalek, tepatnya di Desa Demangan, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, dibongkar paksa oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 7 Madiun, Selasa (8/7/2025). Pembongkaran ini dilakukan lantaran bangunan tersebut berdiri di atas lahan milik PT KAI secara ilegal.
Pantauan detikJatim di lokasi, pembongkaran dilakukan secara manual oleh petugas. Setelahnya, alat berat dikerahkan untuk meluluhlantakkan sisa bangunan. Beberapa petugas Satpol PP dan kepolisian juga tampak berjaga. Barang-barang dari dalam bangunan seperti kasur, lemari, dan perabotan lainnya dikeluarkan satu per satu.
"Ada tiga sampai empat bangunan yang dibongkar hari ini. Nantinya akan berlanjut ke bangunan lain," kata Vice President PT KAI Daop 7 Madiun, Suharjono, saat ditemui di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Suharjono, lahan yang dibersihkan merupakan bagian dari jalur eks kereta api dari Madiun menuju Ponorogo. Pihaknya mengaku sudah memberikan peringatan tiga kali sebelum mengambil tindakan tegas.
"Kami berkomitmen menjalankan amanah perusahaan. Semua aset yang berdiri di atas lahan PT KAI tanpa izin akan kami tertibkan," tegas Suharjono.
Sementara itu, Lurah Desa Demangan, Jaenuri membenarkan bahwa bangunan yang dibongkar merupakan warung remang-remang yang disinyalir menjadi tempat praktik prostitusi terselubung. Pihak desa bahkan sebelumnya telah menutup paksa lokasi tersebut karena keresahan warga.
"Beberapa waktu lalu kami sudah tutup paksa. Tapi karena tetap membandel, akhirnya KAI turun tangan. SP 1, 2, dan 3 sudah dikirim. Karena tak dihiraukan, akhirnya dibongkar hari ini," terang Jaenuri.
Ia menambahkan, aktivitas prostitusi di lokasi tersebut sangat meresahkan warga. Apalagi, pihaknya sempat menggelar tes cepat HIV terhadap para pekerja yang beraktivitas di sana.
"Awal Mei lalu kami lakukan tes HIV, hasilnya cukup mengejutkan. Ada 13 pekerja yang dinyatakan positif," ungkap Jaenuri.
Dengan adanya pembongkaran ini, pihak desa mengaku lega. Ia berharap tak ada lagi aktivitas serupa di wilayahnya.
"Kami tentu bersyukur. Ini demi kebaikan bersama dan menjaga kesehatan serta moral masyarakat," pungkasnya.
(auh/hil)