Antisipasi Kecelakaan, Warga Ngadisari Halau Motor Matik di Jalur Bromo

Antisipasi Kecelakaan, Warga Ngadisari Halau Motor Matik di Jalur Bromo

M Rofiq - detikJatim
Senin, 07 Jul 2025 16:15 WIB
Aksi warga Ngadisari antisipasi kecelakaan di Gunung Bromo
Aksi warga Ngadisari antisipasi kecelakaan di Gunung Bromo/Foto: M Rofiq/detikJatim
Probolinggo -

Upaya antisipasi kecelakaan yang melibatkan sepeda motor matik di jalur wisata Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, terus dilakukan. Warga Desa Ngadisari, bersama perangkat desa dan dibantu aparat kepolisian, kini secara aktif menghalau pengendara motor matik yang melintas di jalur curam kawasan Bromo.

Langkah ini diambil menyusul tingginya angka kecelakaan akibat rem blong, khususnya saat menuruni jalur terjal dari arah Bromo. Tak sedikit peristiwa tersebut berujung pada korban luka hingga meninggal dunia.

Penghalauan dilakukan di sekitar wilayah Curah Tengking, tepatnya di Dusun/Desa Ngadisari, yang merupakan desa terdekat dengan Gunung Bromo. Setiap pengendara motor matik yang melintas diminta berhenti untuk dilakukan pemeriksaan kondisi rem depan dan belakang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banyak di antaranya ditemukan dengan kondisi rem yang aus atau tidak optimal, terutama akibat panas berlebih setelah melewati turunan panjang.

Salah satu pengendara matik asal Sidoarjo, Tyas Catur Agustina, mengaku sempat mengalami kendala saat melintasi jalur tersebut.

ADVERTISEMENT

"Rem belakang motor saya tidak berfungsi saat turunan, jadi yang saya bonceng saya suruh turun dan jalan kaki sampai jalan datar. Setelah itu baru naik lagi. Saya diminta warga untuk istirahat dulu sampai rem dingin," ujarnya, Senin (7/7/2025).

Medan curam dan berliku di jalur Bromo dari arah Probolinggo memang menjadi tantangan, terutama bagi motor matik yang sistem pengeremannya cenderung cepat panas. Tak sedikit pengendara yang belum memahami risiko ini dan cenderung terus menggunakan rem hingga mengalami rem blong.

Kepala Desa Ngadisari, Sunaryono mengatakan, langkah ini dilakukan spontan oleh warga demi mencegah jatuhnya korban jiwa. Menurutnya, seharusnya pihak pengelola wisata Gunung Bromo seperti BB TNBTS dan Dinas Pariwisata Kabupaten Probolinggo mengambil tindakan serupa.

"Kita minta wisatawan istirahat sambil mendinginkan rem motornya. Di wilayah Curah Tengking atau Lemah Kuning ini turunan sangat curam, dan banyak wisatawan tidak tahu medan. Kalau terjadi rem blong, biasanya mereka nabrak rumah warga," ujarnya.

Sunaryono juga berharap pengelola wisata dapat bersinergi dengan masyarakat untuk menempatkan petugas khusus yang memeriksa kondisi kendaraan wisatawan, khususnya motor matik, agar kecelakaan bisa dihindari.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads