Ribuan anggota baru Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Magetan mendapat imbauan khusus terkait penggunaan media sosial. Imbauan ini disampaikan untuk mencegah potensi gesekan antarpesilat yang bisa memicu aksi kekerasan.
Kapolres Magetan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa menegaskan, pesilat harus mampu menjadi penjaga perdamaian dan teladan di tengah masyarakat.
"Untuk menjadi warga PSHT bukan hanya soal kemampuan fisik, tetapi juga tentang kepribadian, kedewasaan, dan sikap bertanggung jawab. Ikut jaga perdamaian. Gunakan medsos dengan bijak jangan memancing kekerasan di medsos," ujar Erik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erik meminta para pesilat untuk lebih kritis terhadap informasi yang diterima dan disebarkan di media sosial.
"Gunakan media sosial dengan bijak, pastikan untuk menyaring dahulu informasi yang ada. Dan jangan mudah terprovokasi dengan hal-hal yang belum diketahui kebenarannya," tambahnya.
Erik mengingatkan bahwa seluruh pesilat adalah saudara dalam semangat persaudaraan. Karena itu, ia meminta agar para pesilat tidak mudah terpancing oleh unggahan atau komentar yang belum jelas kebenarannya.
"Sebagai bagian dari PSHT, mari tunjukkan bahwa kita adalah keluarga besar yang menjunjung tinggi nilai persaudaraan. Jangan mudah tersulut emosi atau melakukan tindakan yang merugikan orang lain maupun nama baik perguruan. Saling menghormati perguruan pesilat lain yang semua saudara," terang Erik.
Dalam kesempatan itu, Erik juga menyampaikan apresiasi kepada pengurus dan pelatih PSHT yang telah membina para warga baru dengan baik. Ia berharap nilai-nilai luhur PSHT terus menjadi benteng moral bagi generasi muda di tengah tantangan zaman.
"Mari menjaga suasana tetap kondusif menjelang dan selama pengesahan, serta terus menghidupkan semangat khas pesilat Magetan, yaitu Sing Akur, Kabeh Sedulur," tandas erik.
(ihc/auh)