Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya mencatat ada 93 kasus kebakaran yang terjadi sepanjang Januari hingga Juni 2025. Mayoritas kebakaran terjadi pada bangunan.
"Total penanganan kebakaran sepanjang tahun 2025 sebanyak 93 kali. Terjadi di 59 objek bangunan, 7 kendaraan, serta 27 objek non bangunan seperti alang-alang, sampah, dan lainnya," ujar Kabid Pemadam Kebakaran Kota Surabaya Wasis Sutikno, Kamis (4/7/2025).
Wasis mengungkapkan bahwa penyebab kebakaran selama periode itu cukup bervariasi. Namun, faktor pemicu terbesar tercatat karena korsleting listrik yakni sebanyak 37 kejadian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selanjutnya ada 23 kejadian kebakaran karena api terbuka (korek api, puntung rokok, dan lainnya) serta 33 kejadian lain yang penyebabnya masih dalam penyelidikan," terangnya.
Dari puluhan kejadian itu, tercatat 10 orang mengalami luka-luka dan dua korban meninggal dunia. Nilai kerugian materiil akibat kebakaran pun terbilang fantastis mencapai Rp 14,6 miliar.
"Taksiran kerugian (materiil) Rp14.680.500.000," ucap Wasis.
Ia juga mengingatkan warga Surabaya untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran, apalagi saat musim kemarau.
"Memasuki musim kemarau, sangat rawan melakukan bakar-bakar sampah atau alang-alang, karena bisa merambat ke gedung atau perumahan. Selain ancamannya pidana juga pernah mengakibatkan korban jiwa," imbaunya.
(dpe/abq)