Insiden memilukan terjadi di perairan Selat Bali pada Rabu malam (2/7/2025). Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam dalam pelayaran dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Kapal tersebut berangkat sekitar pukul 22.56 WIB, namun hanya berselang kurang lebih 40 menit kemudian, kapal mengalami kondisi darurat dan akhirnya tenggelam di sekitar wilayah sekitar Pantai Gilimanuk dan Cekik.
Pihak Basarnas mengonfirmasi bahwa 31 orang berhasil diselamatkan, namun lima orang lainnya ditemukan meninggal dunia. Sementara itu, puluhan orang lainnya masih dalam pencarian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diduga kuat kebocoran di ruang mesin menjadi pemicu kapal miring hingga akhirnya karam. Proses evakuasi pun berlangsung dramatis di tengah gelombang laut setinggi 2 meter lebih, dan arus kencang yang menyulitkan tim penyelamat.
Kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden laut di jalur penyeberangan Jawa-Bali yang dikenal memiliki arus kuat dan cuaca tak menentu. Sejumlah kasus serupa pernah terjadi sebelumnya, seperti tenggelamnya KMP Rafelia 2 pada 2016 dan KMP Yunicee pada 2021.
Tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya ini tidak hanya memicu duka, tetapi juga menyisakan banyak pertanyaan. Termasuk tentang profil dan spesifikasi KMP Tunu Pratama Jaya yang digunakan dalam pelayaran naas tersebut.
Spesifikasi KMP Tunu Pratama Jaya
KMP Tunu Pratama Jaya merupakan kapal penumpang jenis Ro-Ro (roll-on/roll-off) yang biasa melayani penyeberangan antar pulau, terutama di wilayah Selat Bali. Kapal ini terdaftar dengan IMO 8749432 dan berbendera Indonesia. Kapal tersebut mulai beroperasi sejak tahun 2010, sehingga pada 2025 ini usianya sekitar 15 tahun.
Dari data di situs pelacakan kapal seperti VesselFinder dan MarineTraffic, KMP Tunu Pratama Jaya memiliki panjang keseluruhan sekitar 63,3 meter dan lebar sekitar 12 meter. Kapal ini memiliki berat kotor (gross tonnage) sebesar 792 GT.
Sementara kapasitas angkut (deadweight) mencapai sekitar 955 ton. Kedalaman kapal saat bermuatan penuh atau draught-nya tercatat sekitar 2,5 meter. Sebagai kapal Ro-Ro, KMP Tunu Pratama Jaya dirancang untuk mengangkut penumpang sekaligus kendaraan, termasuk mobil pribadi, bus, hingga truk logistik.
Kapal ini biasanya melayani rute penyeberangan antara Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi dan Pelabuhan Gilimanuk di Bali, serta rute-rute lain di sekitar Jawa Timur dan Bali. Dalam pelayaran terakhirnya, posisi kapal ini tercatat di sekitar Selat Bali dengan kecepatan sekitar 4,6 knot, menurut pelacakan otomatis AIS (Automatic Identification System).
(auh/irb)