Hati-hati, Ini Tanda Mesin Kapal Bermasalah yang Bisa Berakibat Fatal

Hati-hati, Ini Tanda Mesin Kapal Bermasalah yang Bisa Berakibat Fatal

Irma Budiarti - detikJatim
Kamis, 03 Jul 2025 14:00 WIB
Ilustrasi kapal pengangkut turis tenggelam
Ilustrasi kapal tenggelam. Foto: (Getty Images/asbe)
Surabaya -

Masalah pada mesin kapal bukan sekadar gangguan teknis biasa. Jika diabaikan, kerusakan mesin bisa memicu insiden serius, mulai dari kecelakaan laut, gangguan jadwal pelayaran, hingga membahayakan nyawa awak dan penumpang.

Berdasarkan laporan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), salah satu penyebab kecelakaan laut terbanyak adalah kegagalan sistem propulsi atau gangguan pada mesin utama kapal.

Menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, deteksi dini kerusakan mesin kapal adalah bagian penting dari prosedur preventive maintenance. Mesin kapal yang tidak diperiksa secara berkala berpotensi menimbulkan kegagalan sistem mendadak di tengah laut, yang berisiko fatal, terutama saat pelayaran dalam cuaca buruk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini Tanda-tanda Mesin Kapal Mengalami Masalah

Masalah pada mesin kapal sering kali tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan diawali sejumlah gejala yang bisa dikenali sejak dini. Jika tanda-tanda ini diabaikan, kerusakan bisa berkembang menjadi kegagalan sistem yang membahayakan pelayaran. Berikut ini beberapa ciri umum yang perlu diwaspadai karena menandakan adanya gangguan mesin kapal.

1. Suhu Mesin Naik Drastis

Kenaikan suhu melebihi batas normal bisa disebabkan gangguan pada sistem pendingin, seperti radiator bocor atau pompa air yang tidak berfungsi. Jika dibiarkan, overheat bisa merusak piston, silinder, bahkan menyebabkan mesin shutdown total.

ADVERTISEMENT

2. Asap Keluar Berwarna Tidak Normal

Asap putih bisa menandakan adanya air atau cairan pendingin yang ikut terbakar di ruang bakar. Asap hitam pekat biasanya mengindikasikan pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna akibat saringan udara kotor atau injektor rusak. Asap biru menandakan pelumas terbakar, menandakan kebocoran oli di ruang pembakaran.

3. Getaran atau Suara Mesin Tidak Biasa

Getaran berlebih atau suara mesin yang kasar bisa menandakan adanya kerusakan pada poros engkol (crankshaft), bantalan, atau kelonggaran pada bagian mesin.

4. Penurunan Tenaga Mesin

Jika mesin terasa loyo atau tidak bertenaga, bisa jadi ada masalah pada sistem bahan bakar, udara masuk, atau kompresi mesin. Hal ini berisiko membuat kapal kehilangan manuver saat dibutuhkan.

5. Konsumsi Bahan Bakar Boros

Mesin yang bermasalah umumnya tidak efisien dalam pembakaran, sehingga bahan bakar menjadi lebih cepat habis. Jika tidak segera diatasi, ini bisa memperpendek jarak tempuh kapal dan membuat pelayaran tidak ekonomis.

6. Lampu Indikator Menyala

Pada kapal modern, sistem monitoring digital akan memunculkan indikator peringatan jika terjadi anomali pada mesin. Jangan abaikan lampu ini-segera lakukan pemeriksaan menyeluruh.

Risiko Fatal Akibat Mesin Kapal Bermasalah

Kerusakan mesin kapal bukan sekadar persoalan teknis, tetapi bisa berkembang menjadi ancaman serius bagi keselamatan pelayaran. Bila gejala awal gangguan mesin tidak segera ditangani, risikonya sangat fatal.

Salah satu ancaman paling umum adalah hilangnya daya dorong kapal di tengah laut. Tanpa tenaga penggerak, kapal bisa terombang-ambing tanpa arah, terutama saat cuaca buruk atau gelombang tinggi. Kondisi ini makin berbahaya jika kapal kehilangan kendali navigasi, sehingga rentan tabrakan atau kandas di perairan dangkal.

Risiko lain yang tak kalah serius adalah potensi kebakaran. Kebocoran bahan bakar atau korsleting pada sistem kelistrikan mesin dapat memicu api, yang bisa meluas dengan cepat di ruang mesin tertutup.

Data dari KNKT menunjukkan bahwa lebih dari 30% kecelakaan laut di Indonesia pada periode 2018-2022 disebabkan kegagalan mesin, sebagian besar akibat kurangnya pemeliharaan rutin. Ini jadi pengingat penting bagi operator kapal dan kru untuk tidak mengabaikan tanda-tanda awal kerusakan.

Tips Mencegah Kerusakan Mesin Kapal

Mencegah kerusakan mesin kapal jauh lebih efektif dan hemat dibanding memperbaikinya saat sudah bermasalah. Untuk menjaga keamanan pelayaran dan meminimalkan risiko gangguan di tengah laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut merekomendasikan sejumlah langkah preventif yang wajib dilakukan operator dan kru kapal.

Langkah pertama adalah melakukan pemeriksaan mesin (engine check) setiap hari, terutama sebelum kapal berlayar. Pemeriksaan ini mencakup kondisi oli, air pendingin, kelistrikan, dan suara mesin saat dinyalakan. Deteksi dini bisa membantu mencegah gangguan yang lebih besar saat kapal sudah di tengah laut.

Kedua, jadwalkan servis besar atau overhaul secara berkala. Mesin kapal memiliki umur pakai tertentu dan memerlukan perawatan menyeluruh setelah mencapai jam operasi tertentu. Overhaul membantu memastikan seluruh komponen utama tetap dalam kondisi optimal.

Selain itu, penggunaan bahan bakar dan pelumas pun tidak bisa sembarangan. Pastikan hanya menggunakan bahan bakar dan oli sesuai standar pabrikan, karena kualitas bahan bakar sangat mempengaruhi kinerja dan umur mesin.

Yang tak kalah penting, sistem pendingin dan pelumasan harus selalu dalam kondisi baik. Sistem ini bertugas menjaga suhu dan gesekan mesin tetap stabil. Jika sistem ini terganggu, potensi overheat dan kerusakan mesin akan meningkat drastis.

Terakhir, kru kapal juga harus dibekali pelatihan untuk mengenali gejala awal gangguan mesin. Pengetahuan teknis dasar ini penting agar kru bisa segera mengambil tindakan saat muncul tanda-tanda kerusakan, tanpa harus menunggu kerusakan parah terjadi.

Mengabaikan tanda-tanda awal kerusakan mesin kapal bisa berakibat fatal. Penting bagi nakhoda dan kru kapal untuk memahami gejala-gejala tersebut dan segera melakukan tindakan pencegahan maupun perbaikan. Pemeriksaan rutin, pemeliharaan menyeluruh, dan kesadaran terhadap keselamatan pelayaran adalah kunci menghindari kecelakaan laut.




(auh/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads