Isak Tangis Sambut Jenazah Mahasiswa UGM Korban Laka Laut Asal Bojonegoro

Isak Tangis Sambut Jenazah Mahasiswa UGM Korban Laka Laut Asal Bojonegoro

Ainur - detikJatim
Kamis, 03 Jul 2025 09:14 WIB
Suasana duka saat jenazah mahasiswa UGM korban laka laut tiba di rumah duka Bojonegoro
Suasana duka saat jenazah mahasiswa UGM korban laka laut tiba di rumah duka Bojonegoro (Foto: Ainur Rofiq/detikJatim)
Bojonegoro -

Suasana duka menyelimuti rumah keluarga Bagus Adi Prayogo (20), mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) asal Bojonegoro, yang meninggal akibat kecelakaan laut di Maluku. Tangis keluarga tak terbendung saat jenazahnya tiba di rumah duka, Dusun Ngembul, Desa Butoh, Kecamatan Ngasem, Kamis (3/7/2025) sekitar pukul 01.00 WIB.

Jenazah putra pertama pasangan Lasman (55) dan Santi, yang sehari-hari bekerja sebagai petani itu, diantar dari Bandara Juanda didampingi keluarga, perangkat desa, dan perwakilan kampus UGM.

Warga dan teman-teman korban sudah memadati rumah duka sejak sore untuk membantu persiapan pemakaman mahasiswa yang dikenal cerdas, santun, dan aktif di lingkungan sekitar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah jenazah disemayamkan sejenak, pihak keluarga bersama perwakilan kampus menyampaikan ucapan duka di hadapan para pelayat. Kemudian, dilangsungkan dengan salat jenazah di halaman rumah duka, sebelum jenazah dimakamkan di pemakaman desa yang berjarak sekitar 500 meter.

Perwakilan dari UGM yang turut mendampingi jenazah menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam.

ADVERTISEMENT

"Kami sangat berduka dan kehilangan. Bagus adalah sosok pribadi yang baik, berdedikasi tinggi, salah satu mahasiswa terbaik kami dan semoga amal baiknya diterima di sisi Allah SWT, meninggal dalam keadaan husnul khotimah dan keluarga diberikan ketabahan," ucap perwakilan UGM di rumah duka.

Keluarga almarhum tak kuasa menahan duka. Candra, kerabat korban, mengenang sosok Bagus sebagai pribadi yang penurut, cerdas, dan gemar berbaur di lingkungan.

"Anaknya baik mas, pinter, penurut, tidak pernah neko-neko. Dia senang ikut kegiatan dan aktif," ujarnya.

Tangis makin pecah saat kedua orang tua Bagus, Lasman dan Santi, tak kuasa menahan kesedihan karena kehilangan anak sulung yang selama ini menjadi kebanggaan keluarga.

"Sekitar 10 harian lalu berangkat KKN. Pamit pada ibu bapaknya juga sering memberikan kabar ke rumah kalau sudah sampai di tempat KKN, anaknya aktif, baik, dan pinter," tutur Candra lagi.

Seperti diketahui, Bagus bersama enam rekannya dan lima pendamping dari warga setempat mengalami musibah saat melakukan pengambilan pasir di Pulau Wahru untuk program Revitalisasi Terumbu Karang metode Artificial Patch Reef (APR), Selasa (1/7/2025) sore WIT.

Saat perjalanan, perahu boat yang mereka tumpangi dihantam gelombang tinggi dan angin kencang hingga terbalik.

Dalam insiden itu, dua mahasiswa UGM, Bagus Adi Prayogo dan Septian Eka Rahmadi, meninggal dunia, sementara lima mahasiswa dan warga lainnya selamat.




(auh/hil)


Hide Ads