Tragedi ini membawa duka mendalam karena di dalam kapal terdapat puluhan penumpang dan awak kapal.
Koordinator Pos Basarnas Banyuwangi, Wahyu Setyabudi mengungkapkan, berdasarkan data manifes sementara, kapal tersebut mengangkut 53 penumpang dan 12 kru.
"Untuk sementara, jumlah manifest total 53 orang dan kru 12 orang," ujarnya.
Tidak hanya membawa manusia, kapal tersebut juga mengangkut 14 truk tronton. Kapal diketahui berangkat dari Pelabuhan Ketapang pada pukul 22.56 WIB, dan kejadian tenggelam diperkirakan terjadi pada 23.20 WIB.
Wahyu menambahkan, kapal sempat terlihat tenggelam oleh petugas jaga syahbandar sekitar pukul 23.35 WIB. "Kejadian 23.35 WIB kapal tenggelam terlihat dari petugas jaga syahbandar," tambahnya.
Menurut operator kapal, Ferry, KMP Tunu Pratama Jaya mengalami kebocoran pada pukul 00.16 WITA. Dalam keterangannya, Ferry menjelaskan bahwa kru kapal sempat meminta bantuan melalui channel 17.
"Terdengar informasi di channel 17 untuk KMP Tunu Pratama Jaya meminta tolong dan mengalami kebocoran mesin kapal," katanya.
Tragedi tersebut semakin pelik ketika kapal mengalami blackout atau pemadaman listrik sekitar pukul 00.19 WITA sebelum akhirnya kapal terbalik dan hanyut ke arah selatan. Posisi koordinat kapal terakhir diketahui di -08Β°09.371', 114Β°25, 1569.
Faktor cuaca juga disebut sebagai kemungkinan penyebab tenggelamnya kapal. Ni Putu Cahyani Negara, Kasi Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli (KBPP) menyampaikan bahwa saat kejadian, tinggi ombak di perairan tersebut berkisar 1,7 hingga 2,5 meter.
"Informasi dari BMKG hari ini ombak sekitar 1,7 meter hingga 2,5 meter," ujarnya.
Hingga beberapa jam setelah kejadian, pencarian korban masih nihil.
"Sudah ada penyisiran sejak 2 jam dari laporan belum ada informasi korban yang ditemukan," tambah Cahyani.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjungwangi, Purgana, memastikan bahwa kapal kemungkinan besar telah tenggelam.
"Dari hasil rapat koordinasi, KMP Tunu Pratama Jaya dipastikan 99,9% tenggelam," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa komunikasi terakhir antar kapal hanya berlangsung sekitar 20 menit sebelum akhirnya hilang kontak.
Di tengah kabar duka itu, ada secercah harapan. Empat orang berhasil selamat, terdiri dari 1 kru kapal dan 3 penumpang. Kepala Kamar Mesin (KKM) kapal, Sandi Wariyawan, bersama tiga penumpang, Romi Alfa Hidayat, Manson, dan Saroji, ditemukan dalam keadaan selamat di sebuah sekoci.
"Empat orang sudah ditemukan dalam keadaan selamat. Mereka itu 1 kru kapal dan 3 penumpang," kata Purgana.
Sandi disebut sempat membuka sekoci dan berusaha menyelamatkan orang lain sebelum akhirnya hanya bisa menyelamatkan tiga orang penumpang akibat keterbatasan kapasitas sekoci.
"Pakai sekoci diketemukan di hutan cekik. KKM itu (hanya bisa) menyelamatkan 3 orang," kata Purgana.
Hingga berita ini diturunkan, operasi pencarian terus dilakukan oleh Basarnas Banyuwangi dengan mengerahkan 9 kapal SAR di sekitar titik kejadian.
(auh/hil)