Ketua Persatuan Binaraga dan Fitness Indonesia (PBFI) Malang, Indra Khusnul menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemkab Malang dan KONI Malang usai timnya meraih keberhasilan menjadi Juara Umum Porprov Jatim untuk ketiga kalinya pada 2025. Ucapan ini terdengar seperti sindiran halus.
"Kami sampaikan terima kasih kepada KONI Kabupaten Malang dan pemerintah daerah atas dukungan selama ini. Kami berharap seleksi cabor ke depan dilakukan dengan lebih baik lagi dan memprioritaskan cabang olahraga yang memang bisa mendulang prestasi," ujarnya, Rabu (2/7/2025).
Ke depan, PBFI Kabupaten Malang berharap bisa terus mendapatkan dukungan lebih besar agar atlet-atlet mereka dapat berkompetisi dengan lebih maksimal dan membawa nama harum daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan tanpa bukti, Indra mengatakan bahwa perjuangan mereka di tengah kondisi finansial yang sangat terbatas dan berhasil kembali memboyong gelar juara umum di Porprov Jatim adalah bukti bahwa PBFI tidak selalu bergantung kepada pemerintah daerah.
"Kami membuktikan bahwa prestasi tidak harus selalu bergantung pada dukungan pemerintah daerah. Namun, tentu kami tetap berharap agar Pemkab Malang bisa lebih memperhatikan dan memberikan dukungan kepada PBFI, mengingat kami sudah 3 kali menunjukkan prestasi," katanya.
Kontingen PBFI ini sebelumnya sempat viral di media sosial karena mengonsumsi ayam tiren untuk memenuhi asupan protein yang dibutuhkan dalam membentuk massa otot.
Setelah siasat yang sempat disebut haram oleh MUI Jatim itu menjadi sorotan publik, para atlet tidak lagi mengonsumsi ayam tiren atau ayam mati kemarin. Namun, keputusan itu membawa konsekuensi yang cukup berat bagi mereka.
Indra mengatakan, tantangan terbesar yang harus dihadapi timnya sebenarnya bukan hanya persaingan di arena melainkan juga karena kondisi finansial tim yang sangat terbatas. Selama persiapan hingga kejuaraan Porprov, biaya yang dibutuhkan oleh tim cukup besar.
Dia sendiri mengaku telah mengeluarkan uang pribadi tanpa bantuan donatur untuk mendukung kebutuhan para atlet. Hingga akhirnya PBFI terpaksa utang untuk memenuhi kebutuhan itu dengan nominal mencapai Rp 43 juta.
Pinjaman itu diperoleh dari rekanan atau pihak ketiga yang ikhlas membantu PBFI agar bisa kembali mempertahankan posisi sebagai juara umum untuk ketiga kalinya di Porprov Jatim 2025.
"Kondisi keuangan kami cukup berat. Setiap hari harus keluar uang, dan utang kami belum terbayar, nilainya sampai Rp 43 juta. Namun kami tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk para atlet," kata Indra.
Saat ditanya soal asupan nutrisi dan gizi para atlet selama persiapan menghadapi Porprov Jatim IX, apakah tetap mengonsumsi ayam tiren? Indra mengungkapkan pinjaman sampai sebesar Rp 43 juta itulah yang dipakai untuk menyuplai asupan nutrisi sekaligus gizi para atlet.
"Tidak lagi (konsumsi ayam tiren), dari uang pinjaman itu. Kita gunakan untuk yang terbaik bagi para atlet," jawabnya.
Juara Umum untuk Ketiga Kalinya
Kontingen PBFI Malang untuk ketiga kalinya berhasil menyabet juara umum Porprov Jatim yang mana 11 atlet yang diterjunkan berhasil meraih 3 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Selama 3 hari kompetisi binaraga dan fitness yang digelar di Sasana Krida Budaya Universitas Negeri Malang (UM), PBFI menurunkan 11 atlet putra dan putri di sejumlah kelas. Yakni kelas 60 kg, kelas 70+10 kg, man fitness dengan tinggi badan 165 cm dan 170 cm ke atas, serta woman fitness putra dan putri.
"Alhamdulillah, kami kembali menjadi juara umum dengan 3 medali emas, 2 perak, 1 perak, dan 2 perunggu," kata Indra.
Indra membeberkan bahwa medali emas diperoleh dari kategori binaraga kelas 75 kg, man fitness over 170 cm, dan atletik up to 165 cm. Perolehan medali diakui Indra hampir sama saat kontingem PBFI Kabupaten Malang berlaga di ajang Porprov Jawa Timur tahun lalu.
"Hampir sama (perolehan medali), makanya kami kembali juara umum untuk ketiga kalinya," katanya.
(dpe/abq)