Ratusan Calon Siswa Daftar ke SMAN 1 Giri Banyuwangi Kena Prank SPMB

Ratusan Calon Siswa Daftar ke SMAN 1 Giri Banyuwangi Kena Prank SPMB

Eka Rimawati - detikJatim
Selasa, 01 Jul 2025 16:15 WIB
Sejumlah orang tua siswa mendatangi SMA N 1 Giri untuk mengkonfirmasi pengumuman penerimaan pendaftaran.
Sejumlah orang tua siswa mendatangi SMA N 1 Giri untuk mengonfirmasi pengumuman penerimaan pendaftaran putra-putri mereka. (Foto: Eka Rimawati/detikJatim)
Banyuwangi -

Sebanyak 123 calon siswa yang hendak daftar ulang ke SMA Negeri 1 Giri, Banyuwangi merasa kena prank Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Mereka sempat mendapatkan notifikasi diterima, namun saat hendak daftar ulang ke sekolah dinyatakan kursi sudah penuh.

Peristiwa itu terjadi Selasa (1/7/2025). Orang tu ratusan calon siswa itu diklaim telah menerima notifikasi diterima di SMAN 1 Giri melalui jalur pemenuhan kuota pada Selasa pagi sekitar pukul 07.00 WIB.

Namun, saat mereka tiba di sekolah, ratusan siswa dan orang tua ini terpaksa gigit jari karena pihak SMAN 1 Giri menyatakan sudah tidak ada lagi kursi kosong untuk diisi 123 siswa itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nuryanto, salah satu ortu siswa mengaku kecewa dan merasa kena prank SPMB yang mengabaikan kepentingan anak mencari pendidikan terbaik. Padahal dia mengaku sudah penuhi semua persyaratan sesuai aturan yang tercantum dalam pengumuman daftar ulang, termasuk keterangan bebas narkoba dari kepolisian.

"Ini mengecewakan, kami kena prank. Nomor PIN anak kami sudah terkunci dan nggak bisa daftar ke sekolah lain padahal ini hari terakhir. Sampai sini kami malah ditolak," jelas Nuryanto kepada detikJatim, Selasa (1/7/2025).

ADVERTISEMENT

Sementara Titin, salah satu orang tua siswa yang menunggu kabar baik di sekolah hingga lebih dari 3 jam terpaksa meninggalkan SMAN 1 Giri dengan hati kecut. Dia gundah dengan nasib anaknya yang tidak bisa daftar ke sekolah negeri lainnya.

"Sudah tidak bisa daftar ke sekolah lain, padahal kemarin mau daftar ke SMK kok malah dapat info diterima. Kami ke sini ternyata katanya kesalahan sistem," kata Titin dengan nada geram.

Mengenai ratusan calon siswa yang sempat mendapat notifikasi bahwa mereka diterima di sekolah yang dia pimpin, Kepala Sekolah SMAN 1 Giri, I Ketut Renen mengaku tidak bisa berbuat apa-apa. Kuota seluruh rombel sebanyak 360 kursi telah terpenuhi.

"Total kuota di sekolah kami sudah terpenuhi, makanya kami kaget ketika ada 123 siswa mau daftar ulang melalui jalur pemenuhan kuota," tegas I Ketut Renen.

Melihat situasi tersebut, pihaknya langsung menghubungi Dinas Pendidikan Provinsi Jatim sebagai penanggung jawab utama SPMB di tingkat SMAN.

"Kami konfirmasi langsung ke dinas dan katanya ada perbaikan sistem, kami meminta agar nomor PIN 123 siswa ini dibuka sehingga mereka bisa daftar ke SMK lain. Karena kalau di sekolah kami sudah tidak mungkin," terangnya lebih lanjut.

Di sisi lain, besok adalah hari terakhir pendaftaran SPMB di SMKN, karena kecewa dan khawatir anaknya tidak dapat kesempatan sekolah di SMK Negeri, ratusan siswa dan ortunya itu terpaksa mendaftar ke sekolah swasta.




(dpe/hil)


Hide Ads