Dinamakan Suro, Bayi yang Dibuang di Sungai Brantas Tulungaung Dimakamkan

Dinamakan Suro, Bayi yang Dibuang di Sungai Brantas Tulungaung Dimakamkan

Adhar Muttaqin - detikJatim
Senin, 30 Jun 2025 23:00 WIB
Pemakaman bayi yang dibuang di Sungai Brantas Tulungagung
Pemakaman bayi yang dibuang di Sungai Brantas Tulungagung (Foto: Dok. Istimewa)
Tulungagung -

Jenazah bayi laki-laki yang dibuang di Sungai Brantas Desa Pinggirsari, Kecamatan Ngantru, Tulungagung dimakamkan. Petugas memberi nama Suro pada batu nisan.

Pemakaman dilakukan oleh tim gabungan dari RSUD dr Iskak Tulungagung, Polsek Ngantru, Pemerintah Desa Pinggirsari dan masyarakat di pemakaman umum setempat.

Kanit Intelkam Polsek Ngantru Aiptu Eko Suprayitno mengatakan, prosesi pemakaman dilaksanakan setelah seluruh rangkaian autopsi dan pemeriksaan oleh pihak kepolisian selesai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah bayi yang ditemukan di bantaran Sungai Brantas pada tanggal 27 Juni 2025. Kami makamkan di Pinggirsari karena ditemukannya di wilayah sini," kata Eko, Senin (30/6/2025).

Sebagai penanda identitas, bayi tersebut diberi nama Suro. Nama itu juga tertulis pada batu nisan yang dipasang di atas makam. "Kami beri nama Suro karena lahir di bulan Suro," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu terkait proses pengungkapan pelaku pembuangan bayi tersebut hingga kini masih diupayakan oleh tim gabungan Satreskrim Polres Tulungagung dan Polsek Ngantru.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan ke sejumlah saksi, termasuk orang yang pertama kali menemukan. Kemudian kami juga koordinasi dengan tim kesehatan yang ada di beberapa desa sekitar aliran Sungai Brantas," imbuhnya.

Polisi bekerja sama dengan para bidan petugas kesehatan guna menggali data warga yang hamil dan melahirkan. Pendataan dilakukan di wilayah Kecamatan Ngantru dan Kedungwaru.

"Kita tunggu hasilnya, masih dalam proses," jelasnya.

Sebelumnya Rabu (27/6/2025) warga Pinggirsari menemukan sesosok jasad bayi di aliran Sungai Brantas. Saat ditemukan kondisi bayi telah meninggal dunia dengan tali pusat yang masih utuh.

Sementara itu hasil autopsi yang dilakukan tim kedokteran forensik Polda Jatim, bayi tersebut dipastikan meninggal dunia saat berada di air atau tenggelam. Hal itu dikuatkan dengan kondisi saluran pencernaan yang berisi air dan temuan pasir dalam saluran pernapasan. Dengan hasil itu polisi menduga bayi laki-laki itu dibuang ke sungai dalam kondisi masih hidup.




(auh/abq)


Hide Ads