Heboh Kabar Jokowi Kritis, Ajudan Beber Faktanya

Kabar Health

Heboh Kabar Jokowi Kritis, Ajudan Beber Faktanya

Devandra Abi Prasetyo - detikJatim
Minggu, 29 Jun 2025 13:35 WIB
Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi) antar cucu liburan keluar kota, Kamis (26/6/2025).
Jokowi saat mengantar cucu liburan/Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Surabaya -

Kabar mengejutkan tentang kondisi kesehatan Presiden ke-7 RI Joko Widodo mendadak ramai beredar di media sosial. Sebuah video yang diunggah di platform X (dulu Twitter) menyebutkan bahwa Jokowi sedang dalam keadaan kritis dan dilarikan ke rumah sakit. Video tersebut pun langsung viral dan memicu kekhawatiran warganet.

Dalam video yang beredar, tampak kerumunan warga di sebuah bangunan, masing-masing sibuk merekam dengan ponsel. Sosok yang diduga Presiden Jokowi terlihat berada di sebuah lokasi dengan papan bertuliskan 'Toko Obat Sumber Husodo'.

Narasi yang menyertai video itu pun tak kalah menghebohkan, dengan tulisan 'Jokowi kritis masuk rumah sakit' yang memancing spekulasi liar di berbagai platform media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kabar tersebut langsung dibantah oleh pihak Istana. Ajudan Presiden, Kompol Syarif Fitriansyah, memastikan bahwa informasi yang beredar itu tidak benar. Ia menegaskan bahwa saat ini Presiden Jokowi dalam kondisi baik-baik saja dan tidak sedang dirawat di rumah sakit.

"Tidak, beliau sedang tidak dirawat di rumah sakit," kata Syarif dilansir dari detikHealth, Minggu (29/6/2025).

ADVERTISEMENT

Syarif juga menekankan bahwa video dan narasi yang beredar di media sosial tersebut merupakan kabar bohong alias hoaks. Ia meminta masyarakat untuk lebih selektif dalam menerima informasi, terlebih di era digital saat ini di mana informasi dapat dengan mudah tersebar luas tanpa verifikasi.

"Hoaks itu, mari kita bersama-sama lebih bijak dalam menerima dan membagikan informasi," ujarnya.

Selain itu, Syarif mengingatkan agar masyarakat tidak mudah percaya sebelum memastikan kebenaran sebuah kabar, terutama yang menyangkut tokoh publik dan isu sensitif seperti kesehatan kepala negara. Menurutnya, menyebarkan informasi yang belum terverifikasi hanya akan memperkeruh suasana dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

"Jangan mudah percaya sebelum memastikan kebenarannya. Menyebarkan hoaks hanya akan menimbulkan keresahan dan merugikan banyak orang. Verifikasi dulu, sebarkan kemudian," tegasnya.

Sebelumnya, rumor ini muncul di tengah kabar lain soal kesehatan Presiden Jokowi yang disebut mengalami peradangan akibat alergi kulit. Namun, pihak Istana telah memastikan kondisi Presiden dalam keadaan baik dan tetap menjalankan aktivitas seperti biasa.

Kasus penyebaran kabar hoaks mengenai kesehatan Presiden ini kembali menjadi pengingat agar publik lebih bijak menyikapi informasi yang tersebar di media sosial dan senantiasa memeriksa sumber-sumber resmi sebelum ikut menyebarkan.

Berita ini sudah tayang di detikHealth, baca selengkapnya di sini!




(irb/hil)


Hide Ads