Keluarga jemaah haji asal Indonesia, Sukardi (68) yang dilaporkan hilang di Mekkah diselimuti kecemasan. Mereka berharap warga Kepanjen, Kabupaten Malang, itu segera ditemukan.
Sukardi dilaporkan hilang sejak 29 Mei 2025 lalu, atau sebelum pelaksanaan puncak haji. Kejadian bermula saat rombongan hendak melaksanakan salat subuh.
Sukardi yang biasa ceria dan dikenal sehat tanpa riwayat pikun. Ia diketahui diminta untuk beristirahat di hotel dan tidak ikut ke masjid. Namun, setelah teman-temannya kembali Sukardi tak lagi ditemukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak itu, harapan keluarga untuk bertemu kembali dengan pria kelahiran 11 November 1958 ini menggantung tanpa kepastian.
"Kami masih terus menanti kabar dan berdoa, agar bapak segera ditemukan," ujar anak Sukardi, Khoridatul Hidayah kepada wartawan, Kamis (26/6/2025).
Khoridatul menyatakan, bahwa orang tuanya dalam kondisi sehat. Meskipun memiliki katarak dan penyakit darah tinggi serta diabetes.
Upaya pencarian sudah dilakukan menyeluruh mulai dari hotel, pemukiman sekitar, Masjidil Haram, hingga rumah sakit.
Bahkan memeriksa rekaman CCTV, namun tak ditemukan jejak Sukardi. Bagi keluarga, misteri hilangnya Sukardi di tengah momen ibadah haji menimbulkan kepedihan yang mendalam.
"Kami hanya bisa berharap, walaupun sulit, semoga ada kejelasan. Jika beliau dalam keadaan baik. Kami ingin segera bertemu. Jika tidak, setidaknya kami tahu dan bisa ikhlas," ujar Khoridatul.
Sukardi merupakan salah satu jamaah haji asal Kabupaten Malang yang masuk dalam rombongan KBIH Wali Songo Kepanjen, kloter 79 Embarkasi Surabaya/SUB79.
Sukardi berangkat dari Kabupaten Malang pada tanggal 24 Mei, transit di Asrama Haji Surabaya pada 25 Mei, dan sampai di Mekkah pada tanggal 26 Mei.Kemudian dilaporkan hilang pada 29 Mei 2025, sebelum pelaksanaan puncak haji.
(dpe/abq)