Sebanyak 379 jemaah haji beserta petugas haji kloter 44 Debarkasi Surabaya asal Banyuwangi tiba di Asrama haji. Diketahui, jemaah kloter 43 dan 44 tertunda kepulangannya setelah bandara Oman sempat berhenti beroperasi imbas konflik bersenjata antara Iran dan Israel.
Pantauan detikJatim, sejumlah bus yang membawa rombongan haji kloter 44 tiba di Asrama Haji Surabaya sekitar pukul 16.00 WIB. Ratusan jemaah haji itu kemudian turun dari bus di depan Gedung Muzdalifah.
Selanjutnya, mereka mulai mengambil masing-masing kopernya dan masuk ke gedung. Jemaah mendapat sambutan seperti jemaah kloter sebelumnya yang tiba di Asrama Haji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu jemaah haji kloter 44 asal Banyuwangi, Hermawan (50) mengaku sempat ada kepanikan dari jemaah. Apalagi saat itu Iran menyerang pangkalan militer AS di Qatar.
"Di awal-awal pasti (panik), sudah di bandara, lihat jadwal penerbangan on time. Kurang 1 jam (keberangkatan ke Tanah Air) tiba-tiba di-cancel kloter 44. Waktu itu kan Iran menyerang Qatar," kata Hermawan kepada wartawan di Asrama Haji, Rabu (25/6/2025).
Hermawan menyebut ada pemberitahuan dari maskapai terkait pembatalan penerbangan. Alasannya karena keamanan.
"Alasan keamanan 43 dan 44 di-cancel tidak disebutkan sampai waktu kapan. Alasan keamanan dan keselamatan. Waktu itu Iran menyerang Qatar," ujarnya.
Sama halnya dengan Fatkurohman jemaah haji kloter 44 asal Banyuwangi. Ia mengatakan, bahwa sempat ada kekhawatiran dari jemaah maupun keluarga di Tanah Air ketika penerbangan ke Indonesia dibatalkan.
"Semuanya baik, jemaah dan keluarga. Jangan-jangan kepulangan kedua tertunda lagi. Keluarga doa bersama," kata Fatkurohman.
Kini ia bersyukur dapat mendarat di Bandara Juanda dan bisa kembali bertemu dengan keluarga meski sempat mendapatkan kabar dari jemaah lainnya bahwa situasi udara saat itu tidak baik-baik saja.
"Kami sudah di bandara nunggu 4 jam di bandara Jeddah. Lalu ada info penerbangan ke Indonesia ditunda, diajak ke hotel. Situasi di udara sedang gawat, (kabar dari jemaah lainnya) ndak spesifik. Alhamdulillah kami mendarat di Juanda," jelasnya.
Begitu pula dengan Ali Mutohar jemaah haji kloter 44 asal Banyuwangi. Meski mengalami kepanikan pada jemaah, baginya ada hikmah di balik batalnya penerbangan ke Tanah Air kemarin.
"Kepanikan iya, sebentar. Tapi kami langsung dibawa ke hotel. Kejadian seperti ini di baliknya pasti hikmahnya besar. Seandainya langsung pulang, yang di sini khawatir. Kayak kemarin terjadi teror bom, jadi terhambat. Alhamdulillah ada hikmah di baliknya," pungkasnya.
(dpe/abq)