Israel Mumet, 39 Ribu Warganya Tuntut Ganti Rugi Imbas Rudal Iran

Kabar Internasional

Israel Mumet, 39 Ribu Warganya Tuntut Ganti Rugi Imbas Rudal Iran

Novi Christiastuti - detikJatim
Rabu, 25 Jun 2025 14:27 WIB
Rescuers and security personnel work at the impacted site after a missile attack from Iran, amid the Iran-Israel conflict in Tel Aviv, Israel June 22, 2025. REUTERS/Tomer Appelbaum ISRAEL OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN ISRAEL. TPX IMAGES OF THE DAY
Rudal Iran Hantam Permukiman, Rumah Warga Israel Runtuh. (Foto: REUTERS/Tomer Appelbaum)
Surabaya -

Setelah dihujani rudal oleh Iran, Israel ini menerima 39.000 klaim kompensasi atau permintaan ganti rugi dari warganya. Klaim ganti rugi itu dilayangkan atas dampak serangan rudal Iran pada kerusakan material secara langsung.

Sebagaimana laporan surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, sebagaimana dilansir detikNews mengutup Anadolu Agency, Rabu (25/6/2025), disebutkan bahwa Dana Kompensasi Otoritas Pajak Israel telah menerima 38.700 klaim kompensasi sejak awal konflik dengan Iran pada 13 Juni.

Di antara klaim kompensasi itu, sebut media Yedioth Ahronoth, ada 30.809 permintaan ganti rugi untuk kerusakan bangunan, kemudian 3.713 permintaan ganti rugi untuk kerusakan pada kendaraan, dan sebanyak 4.085 permintaan ganti rugi untuk kerusakan peralatan dan barang-barang lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada perkiraan bahwa ribuan bangunan lainnya mengalami kerusakan, tetapi belum ada klaim kompensasi yang diajukan untuk mereka," demikian seperti diberitakan Yedioth Ahronoth.

Laporan terpisah dari situs web Israel Behadrei Haredim menyebutkan bahwa lebih dari 24.932 klaim kompensasi diajukan di area Tel Aviv. Sedangkan sebanyak 10.793 klaim kompensasi lainnya diajukan di area kota Ashkelon.

ADVERTISEMENT

Sejauh ini, kata surat kabar Yedioth Ahronoth, belum ada perkiraan finansial atau besaran total ganti rugi yang diminta oleh warga Israel kepada pemerintahnya.

Israel, menurut laporan Financial Express, telah menghabiskan sekitar US$ 5 miliar (sekitar Rp 81 triliun) pada minggu pertama serangan terhadap Iran yang diklaim bertujuan mencegah Teheran memproduksi senjata nuklir.

Pengeluaran harian perang oleh Israel mencapai US$ 725 juta (Rp 11,8 triliun), dengan sekitar US$ 593 juta (Rp 9,6 triliun) di antaranya digunakan untuk serangan dan US$ 132 juta (Rp 2,1 triliun) lainnya dialokasikan untuk tindakan defensif serta mobilisasi militer.

Media terkemuka Wall Street Journal (WSJ) melaporkan bahwa biaya harian sistem pertahanan udara antirudal yang digunakan Israel berkisar antara US$ 10 juta (Rp 162,9 miliar) hingga US$ 200 juta (Rp 3,2 triliun).

Menurut asisten profesor keuangan pada Universitas Amerika Palestina, Naser Abdelkarim, saat berbicara kepada Anadolu Agency, serangan-serangan itu tidak hanya berdampak secara langsung terhadap pengeluaran militer Israel, tetapi juga kegiatan produksi negara tersebut.

Abdelkarim mengatakan defisit anggaran Israel diperkirakan akan meningkat sebesar 6%, dan adanya pembayaran kompensasi kepada warganya yang terdampak serangan akan semakin memperburuk keuangan publik Israel.

Pertempuran udara antara Israel dan Iran diakhiri Selasa (24/6) waktu setempat usai berlangsung selama 12 hari terakhir. Konflik itu memakan banyak korban jiwa dan kerusakan besar di kedua negara itu.

Artikel ini sudah tayang di detikNews, baca selengkapnya di sini.




(dpe/abq)


Hide Ads