Rudal Iran ke Israel Tewaskan 4 Orang Usai AS Umumkan Gencatan Senjata

Kabar Internasional

Rudal Iran ke Israel Tewaskan 4 Orang Usai AS Umumkan Gencatan Senjata

Rita Uli Hutapea - detikJatim
Selasa, 24 Jun 2025 18:01 WIB
Emergency personnel work at an impacted residential site, following a missile attack from Iran on Israel, amid the Israel-Iran conflict, in Beer Sheva, Israel June 24, 2025. REUTERS/Amir Cohen
Petugas tanggap darurat bekerja di pemukiman Be'er Sheva, Israel yang terdampak serangan rudal Iran Israel di tengah konflik pada 24 Juni 2025. (Foto: REUTERS/Amir Cohen)
Surabaya -

Rentetan rudal Iran meluncur ke Israel pada Selasa (24/6) di tengah pengumuman waktu gencatan senjata bertahap oleh Amerika Serikat. Hal itu seperti dilaporkan oleh media pemerintah Iran.

"Gelombang kelima serangan rudal pagi ini dari Iran sedang menuju wilayah pendudukan," tulis media Iran, Irib di Telegram sesaat sebelum pukul 04.00 GMT, dilansir dari detikNews mengutip kantor berita AFP, Selasa (24/6/2025).

Tim penyelamat Israel, Magen David Adom (MDA) mengatakan bahwa 4 orang tewas dalam serangan rudal Iran di wilayah Israel selatan. MDA tidak menyebutkan lokasi serangan itu meskipun media Israel mengatakan serangan itu terjadi di Beersheba, Israel selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rudal itu menghantam sebuah bangunan yang ada di perumahan di Kota Beersheba, hal ini sebagaimana laporan seorang jurnalis AFP yang berada di lokasi kejadian.

Militer Israel mengumumkan sejumlah gelombang rudal Iran yang masuk pada Selasa selama 2 jam dengan sirene berbunyi beberapa kali di pusat pesisir Tel Aviv, serta lokasi-lokasi lain yang ada di Israel utara dan selatan.

ADVERTISEMENT

Serangan tersebut terjadi setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan gencatan senjata bertahap antara kedua musuh di Timur Tengah tersebut.

"Telah sepenuhnya disepakati oleh dan antara Israel dan Iran bahwa akan ada GENCATAN SENJATA yang Lengkap dan Total," tulis Trump di platform Truth Social miliknya.

"Pada jam ke-24, berakhirnya perang 12 hari secara resmi akan disambut oleh dunia," katanya, seraya menambahkan bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk tetap "damai dan saling menghormati" selama setiap fase proses tersebut.

Sebaliknya, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan "sampai saat ini, TIDAK ADA 'kesepakatan' mengenai gencatan senjata atau penghentian operasi militer."

"Namun, dengan syarat rezim Israel menghentikan agresi ilegalnya terhadap rakyat Iran paling lambat pukul 4 pagi waktu Teheran, kami tidak berniat untuk melanjutkan respons kami setelah itu," tulisnya di media sosial.

Artikel ini sudah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini.




(dpe/hil)


Hide Ads