6 Penyakit Rentan Serang Jemaah Haji Sepulang dari Tanah Suci

6 Penyakit Rentan Serang Jemaah Haji Sepulang dari Tanah Suci

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 24 Jun 2025 06:00 WIB
Doctor is using a stethoscope for patients patient examination. To hear the heart rate, For patients with heart disease.
Ilustrasi kesehatan (Foto: Getty Images/Sitthiphong)
Surabaya -

Setelah menjalani ibadah haji selama 40 hari di Tanah Suci dan kembali ke Tanah Air, tak sedikit jemaah mengalami penurunan kesehatan. Saluran pernapasan menjadi penyakit yang rentan dialami jemaah haji sepulang ibadah.

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Ira Purnamasari mengatakan, jemaah haji harus waspada terhadap beberapa penyakit yang umum terjadi setelah ibadah di Tanah Suci.

"Faktornya kelelahan, cuaca ekstrem, kepadatan jutaan jemaah, dan perubahan pola hidup selama haji menjadi pemicu utamanya," kata Ira, Senin (23/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut Beberapa Penyakit yang Umum Menyerang Jemaah Haji Sepulang dari Arab Saudi

1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

Ira mengatakan, ISPA menjadi penyakit paling umum yang dialami jemaah haji. Penyebab utamanya ialah kelelahan, paparan debu, serta kontak dekat dengan orang-orang dari berbagai negara. Gejalanya meliputi batuk, pilek, demam, dan sakit tenggorokan.

2. Middle east respiratory syndrome (MERS)

MERS merupakan penyakit infeksi yang menyerang saluran pernapasan, yang disebabkan oleh virus MERS-CoV. Penyakit ini banyak ditemukan di negara Timur Tengah.

ADVERTISEMENT

"MERS lebih berisiko menyerang para lansia yang memiliki kekebalan tubuh lemah, serta mengidap penyakit kronis. Gejalanya meliputi demam, batuk, sesak napas, gangguan pencernaan, dan nyeri otot. Komplikasi yang dapat terjadi adalah gagal napas, infeksi yang meluas, gagal organ, hingga kematian," jelasnya.

3. COVID-19

Virus COVID-19 yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 juga rentan dialami oleh jemaah haji. Gejalanya meliputi sakit kepala, batuk, demam, sakit tenggorokan, hingga hilangnya kemampuan indera perasa dan penciuman.

"Virus ini mudah menular bahkan dari orang yang terinfeksi tapi tidak menunjukkan gejala," ujarnya.

4. Meningitis

Meningitis merupakan peradangan yang terjadi pada selaput otak dan sumsum tulang belakang atau meningen. Gejalanya meliputi nyeri kepala hebat, kaku kuduk, kejang, hingga penurunan kesadaran.

5. Gangguan Pencernaan

Jemaah haji sepulang ke Tanah Air juga rentan mengalami gangguan pencernaan, seperti diare, karena adanya perubahan pola makan dan minum, jenis makanan yang berbeda, serta kondisi sanitasi yang mungkin kurang memadai. Kondisi ini berisiko menyebabkan dehidrasi, terutama di kalangan lansia.

6. Kambuhnya Penyakit Kronis

Kondisi fisik yang terkuras saat haji dapat memicu kekambuhan penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung. Apalagi bila jemaah tidak menjaga pola makan dan minum obat secara teratur.

Tips Menjaga Kesehatan Setelah Pulang Haji

Ira juga membagikan cara menjaga kesehatan setelah pulang haji, berikut caranya:

1. Istirahat Cukup

"Tubuh membutuhkan waktu untuk pulih kembali. Tidur yang cukup dan menghindari aktivitas berat selama beberapa hari pertama setelah kembali ke tanah air dapat mengembalikan stamina tubuh," urainya.

2. Periksakan Diri ke Fasilitas Kesehatan

Ia menyarankan untuk segera memeriksakan kondisi kesehatan. Hal ini penting untuk mendeteksi dini gejala penyakit yang mungkin timbul atau sedang berkembang.

3. Konsumsi Makanan Bergizi

Perbanyak konsumsi makanan kaya vitamin dan mineral untuk meningkatkan daya tahan tubuh, seperti buah, sayur, dan protein berkualitas. Lalu hindari makanan berlemak dan tinggi gula.

4. Minum Air yang Cukup

Baginya, dehidrasi dapat memperparah berbagai kondisi kesehatan. Mengkonsumsi air putih minimal 2 liter per hari dapat menjaga agar tubuh dapat terhidrasi dengan baik, melancarkan sistem pencernaan, serta membantu fungsi ginjal.

5. Gunakan Masker Saat Beraktivitas di Keramaian

Sistem imun yang masih lemah pasca haji bisa membuat jemaah mudah tertular penyakit. Mengenakan masker dan menjaga jarak aman adalah langkah pencegahan yang bijak.

6. Lanjutkan Pengobatan Penyakit Kronis

Bila jemaah haji memiliki penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan asma, diharapkan tidak menghentikan pengobatan. Segera konsultasi ke dokter untuk kondisi terkini sehingga dosis pengobatan dapat disesuaikan.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads