Dukung Ekonomi Kreatif, Pengrajin Bambu Mojokerto Tolak Hoaks

Dukung Ekonomi Kreatif, Pengrajin Bambu Mojokerto Tolak Hoaks

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Senin, 23 Jun 2025 12:16 WIB
Dukung Ekonomi Kreatif, Pengrajin Bambu Mojokerto Tolak Hoaks
Pengrajin bambu Mojokerto tolak hoaks/Foto: Istimewa
Surabaya -

Puluhan pengrajin bambu di Mojokerto berkumpul. Mereka mendukung segala upaya dan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jatim.

Ketua Paguyuban Pengrajin Bambu Pilang Mandiri Mojokerto Samiaji mengatakan, ia bersama 40 pengrajin bambu di Bumi Majapahit mendukung kepolisian untuk menjaga stabilitas kamtibmas. Serta mendukung kebijakan pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jatim.

"Kita ketahui bersama bahwa pemerintah telah berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui berbagai program dan sinergi salah satunya Program Asta Cita," kata Samiaji dalam keterangannya, Senin (23/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui program Asta Cita, khususnya dalam Asta ke 2 dan 3, lanjut Samiaji, pemerintah akan mengembangkan ekonomi, industri kreatif, dan mendorong kewirausahaan. Termasuk kerajinan bambu di dalamnya.

Dengan adanya program tersebut, ia berharap seluruh wilayah Indonesia, khususnya Jatim dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi kreatif yang mandiri. Serta kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh kian meningkat.

ADVERTISEMENT

"Oleh karena hal tersebut, kita semua harus mendukung program tersebut salah satunya dengan cara menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif sehingga kita akan mendapatkan manfaat yang luar biasa dari program tersebut," ujarnya.

Selain itu, Samiaji berharap pola pikir masyarakat senada, yakni turut serta menjaga stabilitas dan situasi kondusif kamtibmas.

"Khususnya di tengah banyaknya kelompok yang berusaha memecah belah persatuan dan mengganggu sitkamtibmas, sehingga perekonomian dapat terus berputar bahkan meningkat," imbuhnya.

Samiaji menilai, saat ini terdapat banyak isu atau berita negatif atau hoax yang sengaja disebarkan oleh oknum atau kelompok yang berseberangan dengan pemerintah dengan tujuan mengganggu stabilitas kamtibmas dan menurunkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

Oleh karena itu, ia mengaku pihaknya harus tetap solid dengan menjaga kekompakan dan jangan mudah terprovokasi.

"Kami juga berpesan kepada teman-teman anggota paguyuban agar lebih bijak dalam menyikapi pemberitaan yang beredar di media massa maupun media sosial, jangan sampai kita terpancing isu-isu hoax yang dapat memicu perpecahan antarmasyarakat. Sehingga situasi tetap aman dan kondusif serta tidak mengganggu pertumbuhan perekonomian," tutupnya.




(pfr/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads