3 Tahun Hidup Sendiri dan Depresi, Nenek di Gresik Dievakuasi

3 Tahun Hidup Sendiri dan Depresi, Nenek di Gresik Dievakuasi

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Minggu, 22 Jun 2025 16:00 WIB
Lathifah (merah) saat dibawa ke Yayasan Lina Bersinar Abadi di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban
Lathifah (merah) saat dibawa ke Yayasan Lina Bersinar Abadi di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban. (Foto: Istimewa)
Gresik -

Lathifah (50), warga Dusun Teguling Kidul, Desa Prupuh, Kecamatan Panceng, Gresik terpkasa harus dievakuasi dari rumahnya. Pasalnya, ia hidup sebatang kara dan mengalami depresi.

Lathifah diketahui hidup dalam kondisi memprihatinkan selama 3 tahun terkahir ini dalam kondisi depresi. Selama itu, ia hanya mengenakan pakaian compang-camping dan peralatan rumah seadanya.

Warga sekitar sudah lama mengetahui kondisi Lathifah tersebut. Sejak anggota keluarganya bekerja ke luar negeri, Lathifah tinggal sendirian. Namun yang membuat prihatin, selama bertahun-tahun ia belum pernah mendapatkan penanganan medis atau dukungan psikologis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi itu akhirnya sampai ke telinga aparat desa dan kepolisian. Pada Jumat (20/6), Polres Gresik bersama Muspika Panceng mengambil tindakan nyata. Dipimpin langsung Kasat Binmas Polres Gresik AKP Ali Fauzi, rombongan mendatangi rumah Lathifah untuk memastikan kondisinya.

"Kami menerima laporan dari warga, lalu berkoordinasi dengan pihak desa dan kecamatan. Setelah musyawarah, disepakati bahwa Bu Lathifah perlu mendapatkan perawatan yang lebih baik," terang AKP Ali Fauzi, Minggu (22/6/2025).

ADVERTISEMENT

Evakuasi dilakukan dengan pendekatan persuasif dan penuh kehati-hatian. Hari itu, Lathifah akhirnya dibawa ke Yayasan Lina Bersinar Abadi di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban. Yayasan ini menangani pasien dengan gangguan kesehatan mental, termasuk menyediakan lingkungan yang mendukung proses pemulihan.

Lathifah sendiri tidak menolak. Meski awalnya bingung, ia mengikuti proses dengan tenang. Di dalam mobil, ia hanya membawa satu tas kecil berisi pakaian, sementara beberapa barang pribadinya dititipkan ke pihak desa.

"Yayasan ini akan menjadi tempat tinggal yang aman dan nyaman, dengan pengasuh yang mendampingi. Harapannya, beliau bisa lebih tenang dan perlahan pulih," tambah Camat Panceng, Moh. Sampuno.

Evakuasi nenek Lathifah ini melibatkan sejumlah pihak, mulai dari kepala desa, Bhabinkamtibmas, hingga KRPH Panceng. Koordinasi berjalan intens dalam beberapa hari sebelum penjemputan dilakukan.

"Sinergi kepolisian, pemerintah daerah, dan masyarakat harus terus terjalin agar tidak ada lagi warga terlantar dan tidak mendapatkan perhatian," ucap AKP Ali Fauzi.

Ali Fauzi juga mengajak masyarakat agar lebih peka terhadap warga sekitar. Pihaknya selalu siap untuk melayani masyarakat.

"Kalau tahu ada tetangga yang butuh bantuan, laporkan. Bisa lewat RT, bisa ke Bhabinkamtibmas. Kita harus saling jaga," pungkasnya.




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads