Penjelasan PPIH soal Jemaah Haji Kloter 33 yang Pesawatnya Diancam Bom

Penjelasan PPIH soal Jemaah Haji Kloter 33 yang Pesawatnya Diancam Bom

Aprilia Devi - detikJatim
Sabtu, 21 Jun 2025 19:50 WIB
Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya Sugiyo.
Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya Sugiyo. (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Surabaya -

Sebanyak 376 jemaah dari kloter 33 tertunda kepulangannya ke Debarkasi Surabaya. Ini karena pesawat yang mereka tumpangi mendapat ancaman bom dan harus mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan.

"Terkait kloiter 33 Surabaya, yang rencananya mendarat pukul 11.30 WIB (di Bandara Juanda) pada hari ini, terpaksa mendarat di Bandara Kualanamu, Medan karena ada teror bom. Kemudian jemaah dievakuasi di Kualanamu dan diinapkan di hotel di Medan," ujar Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya Sugiyo, Sabtu (21/6/2025).

Jemaah haji yang rupanya berasal dari Kabupaten Jember itu rencananya akan diterbangkan kembali menuju Bandara Internasional Juanda pada Minggu (22/6) pagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Besok pagi akan diterbangkan pukul 03.30 WIB dan mendarat di Juanda pukul 06.20 WIB," kata Sugiyo.

Dia pun memastikan bahwa seluruh jemaah saat ini berada dalam kondisi sehat.

ADVERTISEMENT

"(Setelah mendarat di Bandara Juanda) kurang lebih 1,5 jam atau 1 jam paling cepat jemaah akan sampai ke Asrama Haji dan kita siapkan layanan seperti biasa (untuk menyambut kedatangan jemaah)," tuturnya.

Sugiyo pun menegaskan bahwa insiden yang terjadi tidak mengganggu operasional layanan di Debarkasi Surabaya.

"Jadi ini tidak mengganggu sistem penerbangan baik di Saudi maupun di Juanda. Kloter 34 hari ini yang terjadwal tiba jam 15.30 WIB tadi tiba lebih dulu. Sudah mendarat dan tidak ada gangguan," pungkasnya.

Sebelumnya, sebagaimana dilansir dari detikNews, Pesawat Saudia SVA5688 rute Muscat-Surabaya mendapat ancaman bom. Pesawat itu pun mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.

"Dilaporkan untuk personel Basarnas fokus pada evakuasi penumpang dari pesawat tersebut," ujar Kepala Kantor SAR Medan Heri Marantika.

Pesawat itu membawa 387 penumpang dan seluruhnya dinyatakan selamat. Namun ia belum bisa merinci perihal ancaman bom tersebut.

"Evakuasi dilakukan mandiri, jadi personel kita mendampingi PKPPK Bandara KNIA (Kualanamu International Airport)," ujarnya.




(dpe/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads