Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengusut dugaan ancaman bom terhadap pesawat Saudia Airlines SVA5688 rute Muscat-Surabaya yang mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Pesawat itu mengangkut jemaah haji kloter 33 yang sebagian besar asal Situbondo.
Jubir Densus 88 Antiteror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana menyebutkan perihal ancaman yang diinformasikan AirNav di Jakarta. Informasi itu diteruskan kepada pengatur lalu lintas udara atau air traffic controller (ATC) di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Informasi ancaman didapatkan dari AirNav Jakarta ke ATC Kuala Lumpur kemudian ATC Kuala Lumpur menyampaikan kepada pilot, lalu pilot meminta landing di Kualanamu untuk screening terhadap pesawat," jelas Mayndra dilansir dari detikNews, Sabtu (21/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditanya soal jenis ancaman yang dimaksud, Mayndra belum menjelaskan lebih detail. Dia hanya memastikan bahwa saat ini Tim Densus 88 tengah mengusut peristiwa itu.
"Kejadian tersebut saat ini masih dalam pendalaman oleh Tim Densus 88," jelas Mayndra.
"(Bentuk informasi ancaman) yang ini berkenan ditanyakan ke AirNav saja," pungkasnya.
Sebelumnya, pesawat rute Muscat-Surabaya itu dilaporkan mendapat ancaman bom. Penumpang yang berjumlah 387 orang dinyatakan selamat
"Dilaporkan jumlah penumpang yang dievakuasi ke ruang isolasi atau ruang tunggu Bandara Internasional KNIA 387 orang, semua dalam kondisi selamat," ujar Kepala Kantor SAR Medan Heri Marantika saat dikonfirmasi, Sabtu (21/6).
Artikel ini sudah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini.
(dpe/hil)